Jayapura (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua meraihlaba bersih Rp371 miliar pada 2021 meskipun pandemi COVID-19 masih melanda Bumi Cenderawasih.
Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan Bank Papua Erna M. Kapisa di Jayapura, Senin, mengatakan laba bersih ini meningkat 7,61 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp345 miliar.
"Laba kotor Bank Papua juga naik 4,09 persen dari Rp457 miliar pada 2020 menjadi Rp476 miliar pada 2021," katanya.
Menurut Erna, perolehan laba bersih Bank Papua 2021 ini mencatat rekor tertinggi dalam enam tahun terakhir atau sejak 2016, di mana bank milik daerah ini sempat merugi Rp237 miliar.
"Sehingga kemudian dengan adanya penggantian direksi yang dilakukan melalui RUPS-LB pada 06 Maret 2017 maka selanjutnya dapat memberikan kontribusi laba Rp113 miliar pada 2017," ujarnya.
Dia menjelaskan laba Bank Papua terus menanjak pada tahun berikutnya menjadi Rp219 miliar (2018), Rp250 miliar (2019), dan Rp345 miliar (2020) dan Rp371 miliar (2021-UnAudited).
"Dari sisi aset, Bank Papua pada 2021 juga tercatat ada kenaikan 1,36 persen menjadi Rp26,23 triliun dengan total kredit Bank Papua pada 2021mencapai Rp17,59 triliun sedangkan total dana pihak ketiga (DPK) tahun lalu mencapai Rp20,98 triliun, naik 2,83 persen ketimbang 2020 yang besar Rp20,4 triliun," katanya lagi.
Dia menambahkan dilihat dari sisi protability dan efisiensi bank juga masih cukup baik, pasalnya, ROA Bank Papua 2021 tercatat 1,87 persen, ROE 14,45 persen, NIM 6,22 persen dan BOPO 83,45 persen, sedangkan Rasio Kredit bermasalah (NPL) masih dibawah ambang batas yang telah ditetapkan oleh regulator, NPL gross 2021 tercatat 3,41 persen atau turun 18,27 persen.
Sebelumnya, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat Adolf Fictor Tunggul Simanjuntak mengapresiasi perbaikan kinerja Bank Papua ini dengan NPL Nett yang berkurang 22,81 persen menjadi hanya 1,07 persen dan menilai pengelolaan Bank Papua sudah sangat baik dengan tren semakin meningkat.
Tidak hanya itu, akhir 2021, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pendo) juga menetapkan peringkat “idA-“ kepada Bank Papua, itu artinya prospek untuk peringkat perusahaan adalah “stabil”.
Obligor dengan peringkat idA- memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
Berita Lainnya
Warga Papua diimbau waspada penipuan berkedok tukar poin berlogo OJK
14 January 2022 7:10 WIB
Laba BRI melesat sebesar 75,53 persen di tahun 2021 menjadi Rp32,22 triliun
03 February 2022 11:43 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB