Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan pemerintah memperkuat infrastruktur ekonomi digital guna meningkatkan peran strategis usaha kecil dan menengah (UKM) saat mementum Indonesia menjadi Presidensi G20 pada 2022.
"Pemerintah memperkuat infrastruktur ekonomi digital, meningkatkan pemanfaatan digitalisasi, dan penguatan enabler, seperti standar pembayaran lintas batas negara (customs and border protection/CBP), serta prinsip-prinsip pengembangan (central bank digital currency/CBDC) untuk mengoptimalkan ekspor UKM," kata Wamendag lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: Airlangga Hartarto berharap Presidensi G20 dan RCEP dukung geliat pasar modal
Hal itu dikatakan Wamendag Jerry saat menjadi pembicara kunci pada seminar web (webinar) yang diselenggarakan Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (Kopitu) bertema "Momentum Peningkatan Ekspor UKM di Keketuaan G20 Indonesia 2022".
Hadir secara virtual Sekretariat Sherpa G20 Indonesia M Hadianto, Ketua Umum Kopitu Yoyok Pitoyo, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo Tri Purnajaya, dan Atase Perdagangan Tokyo Arif Wibisono.
Jerry mengungkapkan, G20 adalah momentum bagi Indonesia untuk menilik kembali daftar agenda prioritas dan memastikan agenda prioritas tersebut menyampaikan pesan-pesan yang mewakili negara berkembang.
Selain itu, pemerintah juga perlu tetap mengedepankan kolaborasi sesuai dengan tema G20 yaitu "Recover Together, Recover Stronger".
Baca juga: Erick Thohir cek kesiapan BUMN dukung Bali sebagai tuan rumah KTT G20 tahun 2022
"Salah satu agenda pembuka G20 yaitu Sherpa Track Presidensi Indonesia yang diadakan pada Desember 2021 lalu, pemerintah juga fokus memasukkan kegiatan-kegiatan yang bertujuan memberdayakan UKM, antara lain mendorong digitalisasi UKM, pelatihan dalam rangka peningkatan keterampilan UKM, dan mendorong berbagai kebijakan pro-UMKM seperti, pembiayaan ultra mikro," jelas Jerry.
Ketua Umum Kopitu Yoyok Pitoyo berharap, lokapasar di G20 dapat dirasakan secara konkret bagi pelaku UKM khususnya anggota Kopitu.
"Lokapasar di G20 nanti diharapkan tidak hanya dirasakan perusahaan besar, tetapi juga dapat dirasakan para pelaku UKM, contohnya dalam membuat keringanan tarif masuk ke negara-negara G20," ucap Yoyok.
Sekretariat Sherpa G20 Indonesia M Hadianto menyebutkan tantangan UKM untuk ‘go global’ yaitu regulasi dan pembiayaan, teknologi, dan pemasaran, sehingga UKM menjadi prioritas dan sektor penting yang dibahas di G20.
Baca juga: PT PLN bangun 21 SPKLU untuk mobil listrik KTT G20 di Bali
Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo Tri Purnajaya menyampaikan, seperti Indonesia, UKM merupakan tulang punggung ekonomi di Jepang.
KBRI terus mendorong para pelaku UKM untuk meningkatkan akses dan mempromosikan produk UKM Indonesia ke Jepang.
"Meski Jepang memiliki standar kualitas yang cukup tinggi, saya yakin peluang UKM kita untuk mengakses pasar Jepang masih sangat terbuka," imbuh Tri.
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB