Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengecek kesiapan BUMN dalam mendukung Bali sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
"Saya telah melakukan kunjungan ke beberapa BUMN di Bali, guna mengecek kesiapan BUMN dalam mendukung Bali menjadi Tuan Rumah Acara G20 tahun depan, antara lain ke PLN, Telkom, ITDC, Pelindo, Jasa Marga, dan Angkasa Pura I," ujar Menteri Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dalam kunjungan tersebut Menteri BUMN memastikan kesiapan infrastruktur telekomunikasi dan dukungan jaringan dari Telkom, serta kesiapan Pelindo dan Jasa Marga terkait dengan dukungan akses transportasi dan logistik.
Pelindo melalui Bali Maritime Tourism Hub didorong untuk melakukan penghijauan berupa taman di area Pelabuhan Benoa. Penghijauan juga Erick dorong di Jasa Marga, di Jalan Tol Bali Mandara, antara lain melalui penanaman Mangrove dan pembuatan taman di area gerbang tol.
Sedangkan terkait kunjungan ke PLN, Erick juga memastikan kesiapan pasokan listrik selama kegiatan G20 dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung penggunaan energi terbarukan.
Menteri BUMN juga mengunjungi Kawasan PT Pengembang Pariwisata Indonesia atau ITDC di Nusa Dua yang menjadi lokasi acara KTTG20. Ia melihat kesiapan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) sebagai salah satu venue utama, BIMC Siloam Nusa Dua sebagai layanan kesehatan, serta memastikan seluruh tenant di Kawasan Nusa Dua telah memperoleh sertifikasi CHSE.
"Terakhir, tidak lupa saya berkunjung ke Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dikelola Angkasa Pura I, untuk memastikan infrastruktur bandara siap menerima dan menyambut seluruh peserta G20 dari mancanegara," kata Erick Thohir.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan KTT G20 yang akan digelar di Bali akan menjadi kesempatan untuk memperlihatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kepada dunia.
Menteri BUMN mengatakan bahwa pada tahun 2022 Indonesia terpilih menjadi presidensi forum internasional dari 20 negara pemimpin ekonomi dunia, melanjutkan kepemimpinan Italia.