Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin memberi dukungan kepada tokoh pendiri Alkhairaat Palu, Sulawesi Tengah Habib Idrus bin Salim Aldjufri atau Guru Tua didorong menjadi salah satu pahlawan nasional.
"Kami mendukung Guru Tua didorong menjadi pahlawan nasional," kata Ma'ruf saat kunjungan kerja ke Alkhairat Palu, Kamis (6/1).
Dijadwalkan, Wapres berada di ibu kota Sulawesi Tengah (Sulteng) selama dua hari untuk melakukan sejumlah peninjauan, di antaranya penuntasan pembangunan hunian tetap (huntap) korban bencana, dan sosialisasi mal pelayanan publik dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Dorongan itu, disampaikan Wapres saat mendengar paparan Ketua Umum Alkhairaat Habib Ali bin Muhammad Aldjufri tentang kondisi salah satu ormas Islam terbesar di Kawasan Timur Indonesia itu.
Habib Ali menyampaikan, pihaknya telah bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam menentukan langkah-langkah konkret untuk mempercepat dorongan menjadikan pendiri Alkhairaat sebagai tokoh Nasional.
Sekretaris Jenderal Alkhairaat Ridwan Yalidjama mengemukakan, salah satu kendala pengusulan Guru Tua menjadi tokoh nasional dalam beberapa tahun terakhir menyangkut administrasi.
Karena itu, tim pengusul yang terbentuk telah melengkapi berbagai kekurangan berkas yang berhubungan dengan administrasi untuk pengkajian sebelum ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Berkas-berkasnya itu sudah ada, seperti KTP itu bukan masalah lagi karena terhitung sejak memulai perjuangannya di Sulawesi Tengah pada tahun 1930, tokoh Guru Tua secara resmi telah menjadi seorang warga negara Indonesia," kata Ridwan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ke depan rencananya di Kompleks Alkhairaat akan dibangun Monumen Guru Tua setinggi 30 meter.
Keberadaan monumen itu akan menjadi penanda napak tilas Sayyid Idrus bin Salim Aldjufri dalam memperjuangkan nilai-nilai pendidikan ilmu agama di Indonesia.
"Tinggi monumen 30 meter sebagai tanda bahwa Alkhairaat telah ada di sini sejak tahun 1930, dokumen rencana induk sudah ada dan akan segera berproses," ujar Ridwan.
Ia juga menambahkan, dalam pertemuan terbatas pihaknya menyampaikan pada Wapres tentang upaya meningkatkan daya saing di sektor pendidikan, dengan berkonsentrasi pengembangan pada Kawasan Barat Indonesia hingga ke Provinsi Aceh.
Hingga saat ini, Alkhairaat memiliki 50 pondok pesantren, serta 1.700 madrasah pada seluruh tingkatan, dengan total siswa/siswi maupun santrinya tidak kurang dari 15.000 orang.
"Konsep kami sudah matang mengembangkan pendidikan ilmu agama maupun pengembangan Pondok Pesantren Alkhairaat, dan hal-hal ini kami bahas dalam pertemuan, Wapres menyambut positif rencana kami," demikian Ridwan.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin melawat ke rumah duka ibu Chairul Tanjung
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin minta perguruan tinggi beri solusi masalah pengangguran
Berita Lainnya
KAI berhasil selamatkan aset negara senilai Rp731,53 miliar hingga September
14 October 2024 12:08 WIB
Menhub Budi Karya ungkap Badan Bank Tanah permudah pengembangan Kota Nusantara
14 October 2024 12:00 WIB
Delapan penyebab umum sakit kepala yang dialami saat bangun tidur
14 October 2024 11:52 WIB
Presiden Jokowi pimpin apel untuk pelantikan Prabowo-Gibran
14 October 2024 11:33 WIB
Srikandi PLN, peran aktif keterlibatan perempuan dalam produktivitas kinerja perusahaan
14 October 2024 10:49 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia awal pekan menguat ikuti bursa kawasan dan global
14 October 2024 10:01 WIB
Kemenkominfo bidik industri gim jadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia
12 October 2024 16:53 WIB
Militer Israel kembali keluarkan perintah evakuasi baru bagi warga Gaza utara
12 October 2024 16:47 WIB