Rasio elektrifikasi Riau naik jadi 92,536 persen, Riau makin terang

id Pemrov Riau,Gubernur Riau, riau

Rasio elektrifikasi Riau naik jadi 92,536 persen, Riau makin terang

Gubernur Riau, Syamsuar. (Foto:Antara/HO-Diskominfotik Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi dari 92,340 persen pada tahun 2020 menjadi 92,536 persen pada tahun 2021.

"Meningkatnya rasio elektrifikasi selam 2021 di Riau itu, lebih karena pembangunan infrastruktur di Riau tahun 2021 di bidang energi kelistrikan menjadi skala prioritas antara lain bertambahnya pembangunan jaringan listrik pedesaan dan pembangunan PLTS terpusat di pedesaan dan lainnya," kata Gubernur Riau, Syamsuar di Pekanbaru, Selasa.

Dia mengatakan, realisasi elektrifikasi di Riau meningkat juga didukung oleh pembangunan PLTS rooftop bangunan dan gedung, pengadaan solar home system (SHS) serta penerangan jalan umum - tenaga surya (PJU-TS).

Selain itu, untuk pembangunan jaringan listrik pedesaan telah dibangun di empat lokasi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), yakni Kelurahan Sungai Salak dan Kelurahan Tempuling, Desa Kembang Mekar Sari dan Kelurahan Sungai Beringin.

"Rasio elektrifikasi merupakan perbandingan jumlah pelanggan rumah tangga, yang berlistrik dari sumber PLN atau pun yang berlistrik dari non PLN dengan jumlah rumah tangga total. Listrik PLN ini adalah rumah tangga yang menggunakan sumber listrik dari PLN sebagai penerangan untuk masyarakat," katanya.

Pengertian listrik non PLN adalah sumber listrik yang berasal dari instansi atau pihak lain yang dikelola oleh badan usaha, koperasi, CSR, pemda, ataupun swadaya masyarakat sebagai sumber penerangan baik di perkotaan dan pedesaan.

Penerangan listrik di pedesaan juga sudah dibangun di dua lokasi di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yakni Desa Perkebunan Sungai Parit dan Kelurahan Pangkalan Kasai.

Kemudian, dua lokasi di Kabupaten Kampar yakni Desa Palung Raya dan Dusun IV Aur Sati Desa Aur Sati. Dua lokasi di Kabupaten Rokan Hulu yakni Desa Pematang Tebih dan Dusun Ngarai Desa Koto Tinggi. Dua lokasi di Kabupaten Siak yakni Desa Telaga Samsam dan Desa Sri Gemilang.

Berikutnya di dua lokasi di Kota Dumai yakni Kelurahan Bagan Keladi dan Jalan Suka Maju Kelurahan sungai geniot, tiga lokasi di Kota Pekanbaru yakni Kelurahan Sialang Rampai dan Kelurahan Tuah Madani , Kelurahan Industri Tenayan.

Sementara itu, untuk pembangunan PLTS terpusat 30 kWp di pedesaan dilakukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Kuala Indragiri, Inhil. Sedangkan, untuk pembangunan PLTS Rooftop bangunan dan gedung dibangun menggunakan APBD dan APBN.

"Ada tiga unit PLTS Rooftop bangunan dan gedung yang dibangun menggunakan APBD Riau, yaitu di Rumah Sakit Petala Bumi kapasitas 50 kWp, Kediaman Gubernur Riau kapasitas 50 kWp, dan Gedung DPRD Provinsi Riau kapasitas 50 kWp," jelasnya.

Kemudian, untuk PLTS Rooftop bangunan dan gedung yang dibangun menggunakan APBN, totalnya ada sembilan unit yaitu di SMA Negeri 1 Pekanbaru SMA Negeri 8 Pekanbaru, di kantor Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau, BKD provinsi Riau, Badan pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Riau, kantor Gubernur Riau, Gedung Perpustakaan Daerah Soeman HS Provinsi Riau, RSUD Arifin Achmad, dan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Riau.

Selain itu, ada juga pengadaan solar home system (SHS), dibangun di dua desa di Kabupaten Kuantan Singingi, yaitu Desa Setiang dan Desa Muara Petai Kecamatan Pucuk Rantau sebanyak 60 unit. Penerangan jalan umum, tenaga surya sebanyak 20 unit dari APBD dan 300 unit dari APBN. ***1***T.F011