Jakarta (ANTARA) - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan gempa merusak di Jember selatan, Jawa Timur, merupakan peringatan bahwa kualitas bangunan terkait gempa di daerah itu buruk.
"Jika gempa dengan magnitudo 5 saja sudah membuat bangunan rumah pada rusak, terus bagaimana jika gempa yang terjadi memiliki magnitudo 6, 7, dan 8?" ujar dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: BMKG ungkapkan Jember diguncang gempa merusak lebih dari 6 kali sejak 1896
Dia mengatakan banyaknya kerusakan bangunan rumah akibat gempa Jember bermagnitudo 5 menunjukkan mitigasi struktural terkait dengan kualitas bangunan tahan gempa dan aman gempa belum berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, diperlukan evaluasi dan penilaian pada seluruh bangunan di setiap daerah rawan gempa.
"Jika belum mampu membangun bangunan rumah tahan gempa, maka sebagai alternatif bangunlah rumah ramah gempa berbahan ringan, bisa terbuat dari kayu dan bambu yang didesain menarik. Yang penting bukan rumah tembok asal bangun, tanpa ada besi tulangan dengan kualitas tembok yang buruk yang membahayakan penghuninya," kata Daryono.
Dia menambahkan bahwa gempa sebenarnya tidak membunuh atau melukai, tetapi rumah yang roboh saat diguncang gempa menjadi penyebabnya.
Baca juga: Korban dampak gempa NTT di Selayar masih bertahan di pengungsian
Baca juga: Gempa magnitudo 4,6 landa wilayah NTB, Rabu (15/12) pukul 23.12 WIB
Oleh karena itu, solusi utama terkait dengan mitigasi gempa merealisasi bangunan tahan gempa atau ramah gempa.
Kabupaten Jember pada Kamis (16/12) diguncang gempa bermagnitudo 5 menyebabkan lebih dari 38 rumah rusak.
Episenter lokasi gempa dekat dengan gempa merusak di Jember pada 1967 dengan guncangan mencapai skala intensitas VIII-IX MMI hingga menyebabkan banyak rumah rusak berat saat itu.
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB