Kampar, (antarariau.com) - Puskesmas Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau yang ditingkatkan statusnya jadi Puskesmas perawatan dengan faslitas rawat inap masih memiliki sarana pendukung kegiatan minim, sehingga menyulitkan warga berobat mendapat penanganan medis optimal.
"Puskesmas di Desa Petapahan itu dibangun melalaui dana APBD Kampar 2012, namun belum dilengkapi sarana memadai seperti untuk ruang UGD, perawatan gigi dan peralatan penunjang dalam mendeteksi penyakit serta tenaga medis," kepala Puskesmas Dr Zulhendra di Kampar, Selasa.
Hal itu terungkap saat Asisten I Pemkab Kampar, H Nukman Hakim meninjau bangunan itu didampingi, Camat Tapung Hulu Edi Afrizal.
Gedung Puskesmas itu merupakan bangunan dua lantai yang sudah difungsikan sejak awal Februari 2013. Asisten Pemerintahan menyarankan kepada Kepala Puskesmas agar segera membuat surat untuk usulan kebutuhan fasilitas di Puskesmas tersebut.
“Usulkan kebutuhan semua fasilitas yang diperlukan untuk kelancaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat segera mungkin melalui Dinas Kesehatan, paling tidak dapat dimasukkan ke dalam APBD-P, “ kata Nukman.
Selain itu Nukman meminta agar Kepala Puskesmas tinggal di wilayah kerjanya agar dapat memberikan pelayanan kesehatan secara cepat dan maksimal kepada masyarakat dan harus bekerja keras untuk menyukseskan pilar pembangunan Kabupaten Kampar terutama pilar keempat berupa Peningkatan Pelayanan Kesehatan”.
"Kapan lagi mau menggenjot kerja, waktu sudah sangat mepet dan pada 2014 Kampar bercita-cita menjadi kabupaten termaju di Provinsi Riau yang harus segera diwujudkan," terangnya.
Nukman sangat berharap Puskesmas Rawat Inap ini cepat difungsikan secara maksimal, agar dapat dinikmati masyarakat, terutama disekitar wilayah puskesmas apalagi lokasinya di pinggir jalan Negara.
Camat Tapung, Hambali mengakui, Puskesmas yang dibangun dari dana APBD Kampar 2012 itu sudah difungsikan, namun didalamnya masih banyak kekurangannya.
Dr Zulhendra, menyatakan Puskesmas rawat inap ini memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat 24 jam, karena itu untuk menjalankan fungsinya, tenaga medis masih kurang dari yang ada sekarang tujuh orang dan dibutuhkan tambahan 15 atau 20 orang lagi.
Selain itu kebutuhan akan listrik juga sangat diperlukan dan mendesak, sebab untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar untuk masyarakat yang saat ini masih tergantung pada genset bantuan dari Dinas Pertambangan Kampar dan belum ada aliran listrik, sementara genset tidak bisa hidup selama 24 jam.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB