Mendobrak batas kelompok disabilitas, PTPN V stimulus UMKM difabel

id disabilitas, ptpn v,umkm disabilitas,hari disabilitas

Mendobrak batas kelompok disabilitas, PTPN V stimulus UMKM difabel

Fenti, wanita paruh baya yang terus semangat menginisiasi kelompok disabilitas Pekanbaru untuk terus bergerak mendobrak batas. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Raut wajah optimisme terpancar cerah dari puluhan kaum disabilitas di KotaPekanbaru, Provinsi Riau. Dengan segala keterbatasan, mereka tetap tekun beraktivitas tanpa hambatan.

Bagi mereka, keterbatasan bukanlah rintangan. Sebaliknya, justru harus dimaknai sebagai tantangan. Untuk terus berkarya dan mewujudkan beragam harapan.

Fenti, salah satu dari mereka yang terlahir sebagai pengidap cerebral palsy, atau kelumpuhan pada fungsi otak, tidak sedikitpun meredupkan semangat.

Alih-alih berpangku tangan, perempuan paruh baya itu enggan hanya sekedar bersandar dalam keputusasaan. Malah, impian setinggi-tingginya dia gantungkan, menyalakan asa bagi kaum sepenanggungan.

Perempuan paruh baya itu adalah penderita cerebral palsy atau lumpuh otak sejak lahir yang menyebabkan gangguan pada sinkronisasi gerakan dan koordinasi tubuh.Untuk sekedar berdiri dan melangkahkan kaki, dia tak pernah lepas dari sebatang tongkat yang menopang tubuhnya.

Beruntung, terapi yang dia jalani berhasil menghambat keterbatasan yang dialaminya. Dia pun merasa Yang Maha Kuasa masih memberinya kesempatan. Dan kesempatan itu yang dimanfaatkan sebesarnya untuk membantu sepenanggungan.

Wanita berhijab tersebut tergabung dalam Yayasan Insan Berguna Nusantara (IBNU) Pekanbaru yang menaungi para penyandang disabilitas di Kota Pekanbaru, Riau.

IBNU sendiri adalah perkumpulan orang-orang hebat. Sejak dibentuk beberapa tahun silam, begitu banyak kreativitas yang dihasilkan. Alasannya sederhana. Menumbuhkan semangat kebersamaan, saling menginspirasi untuk memiliki mimpi, dan berusaha mewujudkannya bersama-sama.

Salah satu kreativitas yang mereka garap saat ini adalah budidaya dan pengolahan lele. Sebidang kolam yang mampu memuat 10.000 lele dibangun untuk mengangkat derajat ekonomi disabilitas Pekanbaru. Nantinya, lele yang dibudidayakan itu kembali diolah menjadi salai atau lele asap serta abon lele.

Memperingati hari difabel internasional 2021 yang diperingati setiap 3 Desember, Anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Perkebunan Nusantara V mengambil peran untuk membantu kelompok disabilitas Pekanbaru, Riau.

Perusahaan perkebunan milik negara yang beroperasi di Provinsi Riau itu menyalurkan bantuan hibah usaha sebesar Rp50 juta melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL).

Fenti tidak pernah menyangka komunikasi singkat dengan Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa, saat menerima bantuan sembako bagi ratusan penyandang disabilitas Pekanbaru medio tahun ini ternyata terealisasi. Dengan mata berkaca-kaca, dia pun menyampaikan apresiasi dan terimakasih setinggi-tingginya kepada PTPN V.

"Alhamdulillah. Baru kali ini ada perusahaan yang memberikan perhatian dan dukungan penuh kepada kami, kaum disabilitas Pekanbaru. Diberikan sembako kemarin kami sudah sangat bahagia. Apalagi sekarang kami diberikan bantuan modal usaha. Terimakasih PTPN V telah begitu perhatian kepada kami," katanya bahagia.

Bagi ibu dua anak yang telah menghabiskan sisa usianya untuk golongan disabilitas tersebut, bantuan PTPN V sarat makna.

"Ini hal luar biasa bagi kami. Kami membutuhkan dukungan seperti ini. Kami ingin menjadi diri yang berguna bagi negara ini," lanjut Fenti yang merupakan sarjana perikanan itu.

Partomuan, pemuda 33 tahun yang menyandang tunadaksa sejak balita sangat terbantu dengan bantuan perusahaan sawit dan karet milik negara tersebut. Bapak yang menjadi tulang punggung keluarga bagi tiga anaknya itu mengalami kelainan pada kaki kanan sejak balita tersebut mengaku bantuan PTPN V akan membakar semangat rekan-rekannya.

"Seumur saya baru ini ada perusahaan yang begitu besar memberikan curahan perhatian pada kelompok disabilitas. Semoga ekonomi kami juga lebih baik dengan adanya bantuan ini," kata Parto yang kesehariannya bekerja sebagai pengemudi ojek daring itu.

Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko K Santosa, mengaku bahagia bisa membantu kelompok disabilitas untuk terus berkreativitas dan menularkan semangat tanpa menyerah kepada masyarakat. Sebagai perusahaan milik negara, ia mengatakan sudah menjadi kewajiban PTPN V untuk hadir di tengah-tengah masyarakat.

"Semoga modal usaha ini dapat memperkuat teman-teman disabilitas yang memiliki semangat tak terbatas untuk terus berkarya," kata dia.