Ratusan nakes RSUD Tulungagung ikuti pawai busana tradisional, lalu prokesnya?

id RSUD Tulungagung, RSUD dr. Iskak Tulungagung, pawai budaya, nakes tulungagung

Ratusan nakes RSUD Tulungagung ikuti pawai busana tradisional, lalu prokesnya?

Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, M.Kes (kiri) beserta istri, ikut menari saat pawai busana tradisional di halaman RSUD dr. Iskak Tulungagung, Selasa (30/11/2021). ANTARA/Destyan Sujarwoko

Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Ratusan tenaga kesehatan dan karyawan non-kesehatan, Selasa mengikuti pawai busana tradisional yang digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi rumah RSUD dr.Iskak Tulungagung, Jawa Timur, ke-104.

Diawali dengan apel bersama, kegiatan dilanjutkan dengan lomba kreasi dan pawai busana ala pentas busana antarnakes yang dinilai langsung oleh tim juri yang juga berasal dari internal RSUD dr. Iskak.

Pemandangan tidak biasa di halaman rumah sakit daerah milik Pemkab Tulungagung itupun sempaat menjadi hiburan tersendiri pasien rawat jalan maupun keluarga pasien yang saat itu berkunjung ke RSUD dr. Iskak.

"Selain untuk memeriahkan puncak peringatan HUT ke-104 RSUD dr. Iskak, kegiatan ini digelar dengan tujuan memupuk rasa cinta terhadap nilai-nilai budaya daerah serta keberagaman adat-istiadat di Tanah Air," ujar Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, M.Kes saat dikonfirmasi wartawan usai kegiatan.

Seremoni diakhiri dengan tarian kreasi bertema keberagaman budaya dan kekayaan hayati Indonesia oleh para nakes serta pengumuman pemenang lomba-lomba dalam rangka memeriahkan HUT rumah sakit itu.

Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, M.Kes (kiri) tampil sebagai pembina upacara dalam apel jelang pawai busana tradisional di halaman RSUD dr. Iskak Tulungagung, Selasa (30/11/2021). ANTARA/Destyan Sujarwoko


Usai kegiatan, para nakes pun kembali ke ruangan dan instalasi layanan masing-masing guna bergabung kembali dengan rekan-rekannya yang tetap bertugas melayani kesehatan masyarakat.

Sebagian dari nakes ini bahkan tetap mengenakan kostum pakaian adat saat melayani sejumlah pasien. Hal ini sebagaimana terlihat di Instalasi Gawat Darurat, IRNA Mawar, bagian "Fast Track", instalasi hemodialisai, Poli Rehab Medik dan sejumlah ruang pelayanan lain, termasuk di bagian umum serta pendaftaran pasien.

Lanjut dr. Supriyanto, penggunaan ragam pakaian adat menjadi analogi dalam postur kerja layanan kesehatan di rumah sakit, dalam hal ini di RSUD dr. Iskak.

"Jika rumah sakit plat merah ini merupakan gambaran kecil dari Indonesia. Perbedaan asal muasal, pekerjaan dan keahlian saling melengkapi dan menciptakan semangat pelayanan bagi masyarakat. Rumah sakit ini kan dibentuk dari sel-sel terkecil, seperti instalasi, unit, dan itu mereka berbeda-beda. Saat berkolaborasi menimbulkan energi luar biasa untuk pelayanan pada masyarakat," terang Dokter Pri memberi gambaran.

Ia mengaku civitas hospitalia RSUD dr Iskak patut berbangga, karena di usia yang semakin matang ini, rumah sakit yang pernah menyabet predikat rumah sakit terbaik dunia versi International Hospital Federation (IHF) 2019, kembali berhasil meraih predikat penghargaan "Top of The Top CEO BULD BUMN tingkat nasional versi Kajian Nawacita dan Institut Otonomi Daerah pada tahun 2021.

Terlebih banyak inovasi RSUD dr. Iskak juga telah diakui sebagai "Outstanding Inovation". "Inovator terbaik Indonesia, yang penghargaannya diberikan oleh Menteri PAN RB di hari Jum'at, sekitar dua pekan lalu," ujarnya.

Ke depannya, Supriyanto berharap RSUD dr. Iskak bisa lebih meningkatkan pelayanan dan kinerja berbasis teknologi informasi dan komitmen yang tinggi agar regenerasi pelayanan terus terjaga.