Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menekankan aktivitas konsumsi dan produksi masyarakat yang telah meningkat saat ini menjadi bekal memasuki tahun 2022 yang lebih kuat dari sisi pemulihan ekonomi.
Hal itu disampaikan Menkeu Sri Mulyani dalam keterangan pers seusai acara Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2022, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, yang disaksikan secara virtual.
Baca juga: Sri Mulyani nyatakan demografi hingga perubahan iklim jadi tantangan 2045
"Aktivitas konsumsi dan produksi masyarakat yang telah meningkat akan terus menjadi bekal untuk masuk tahun 2022 yang lebih kuat dari sisi pemulihan ekonomi," ujar Menkeu Sri Mulyani.
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan Presiden Jokowi mencermati pandemi COVID-19 masih dihadapi Indonesia sampai saat ini dan tahun depan, dengan adanya varian baru Omicron yang perlu diwaspadai.
Baca juga: Sri Mulyani: insentif secara global keluarkan 19 triliun dolar AS tangani COVID-19
Menurut Menkeu, Pemerintah akan terus fokus menangani COVID-19 dengan langkah yang telah dilakukan selama ini, maupun dari sisi anggarannya.
Dia menyampaikan kasus COVID-19 di Tanah Air sejauh ini sudah terkendali dan menjadi modal untuk bisa menjalankan kegiatan ekonomi, dengan tetap memperhatikan disiplin kesehatan dan kewaspadaan menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Berita Lainnya
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB