Ngamen di hadapan Gubernur, Riko ditawari lanjut sekolah

id Riko pengamen, syamsuar

Ngamen di hadapan Gubernur, Riko ditawari lanjut sekolah

Gubernur Syamsuar (kanan) saat berbincang dengan Riko di meja rumah makan sambil menikmati santap siang. (ANTARA/dok)

Kisah Riko ini membuat Syamsuar terenyuh, hal ini dirasakannya karena pernah mengalami hidup susah seperti pemuda itu,
Pekanbaru (ANTARA) - Baru satu lagu dilantunkan, Riko diminta berhenti bernyanyi dan diajak makan. Sosok yang berani menghentikan pengamen jalanan itu bernyanyi adalah Syamsuar, orang nomor satu di Provinsi Riau.

“Mari makan dulu, nanti lanjut lagi nyanyinya,” ajak Syamsuar yang tengah menikmati makan siang, Sabtu (27/11).

Lantunan suara merdu dari musisi jalanan di salah satu rumah makan jalan Hang Tuah ternyata menarik perhatian mantan Bupati Siak ini.

Sementara itu, Riko, sang pengamen yang diajak makan itu tampak malu-malu karena dia mengenali sosok yang mengajak makan tersebut adalah seorang Gubernur.

Usai makan, Gubri mengajak Riko bercerita tentang latar belakang kehidupannya. Pemuda itu pun menceritakan ihwal kenapa dia menjadi seorang pengamen. Pilihan menjadi musisi jalanan dikarenakan imbas dari tekanan ekonomi. Orang tuanya berpisah, sang ayah merantau ke Batam, sedangkan Ibunya berprofesi menjadi buruh cuci harian di Kabupaten Indragiri Hilir. Sebagai anak sulung, Riko terpaksa turut berjuang menghidupi tiga oadiknya yang tengah bersekolah di kampung halaman dari hasil bernyanyi di jalanan.

Lebih lanjut, diceritakanRiko, dirinya hanya berhasil menamatkan pendidikan hingga SMP. Sempat mengenyam pendidikan di SMK, namun harus ditinggalkannya untuk kemudian memilih mencari pekerjaan. Berbagai lamaran pekerjaan telah disebarkannya ke beberapa tempat kerja, tetapi dikarenakan kondisi pandemi, panggilan pekerjaan itu tak kunjung datang.

Kisah Riko ini membuat Syamsuar terenyuh, hal ini dirasakannya karena pernah mengalami hidup susah seperti pemuda itu. Setelah tamat dari Sekolah Menengah Atas, Syamsuar memilih merantau ke Sawahlunto,Sumatera Barat, dan bekerja sebagai buruh tambang di sana selama tiga tahun. Hal ini ditempuhnya karena saat itu kondisi ekonomi yang memprihatinkan.

Dari pengalaman inilah Syamsur secara spontan membantu Riko dari segi ekonomi dan juga pendidikan.

Sejenak pemuda itu terdiam dan tertunduk. Matanya mulai berkaca mendengar tawaran itu.

“Ya Allah, Pak, Saya tak tau harus bilang apa. Saya mengadu nasib ke Pekanbaru mencari pekerjaan belum dapat hingga akhirnya mengamen,” ucap Riko dengan terbata-bata.

“Yang penting Riko bisa mendapat rejeki yang halal, mengirim rejekinya ke ibunya di kampung, dan insyaAllah pendidikannya kita bantu agar ke depan sudah punya bekal untuk menjadi lebih baik,” ucap Gubri.

Peristiwa langka itu menarik perhatian Pak Mas, pemilik rumah makan itu. Iya mengaku merinding menyaksikan interaksi Gubernur Riau dengan musisi jalan tersebut.

“Merinding saya bagaimana Pak Syam (Syamsuar) secara tulus melayani masyarakat. Tak ragu dia mengajak rakyatnya makan semeja dengannya, tak terkecuali seorang musisi jalanan. Bahkan beliau juga menjamin ekonomi dan pendidikannya," ucap Pak Mas.

Syamsuar sendiri merupakan langganan di rumah makan itu sejak masih menjadi Bupati Siak. Tidak hanya Riko yang mendapat rezeki siang itu, GubriSyamsuar juga menraktir seluruh pengunjung yang tengah menikmati hidangan khas melayu di rumah makan tersebut.