Wagub Riau minta pegawai budidayakan ikan di lahan terbatas

id Pemrov Riau

Wagub Riau minta pegawai budidayakan ikan di lahan terbatas

Potensi perikanan budidaya ikan laut, Riau tercatat  149 ribu Ha lebih dan baru dimanfaatkan sekitar 114 Ha lebih atau 0,13 persen. (Foto:Antara) 

Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution meminta ASN di Riau memasyarakatkan budi daya ikan di lahan terbatas dengan menggunakan terpal sebagai solusi dalam mengatasi guna menyiasati harga ikan di pasaran yang masih mahal.

"Tadi saya dengar penjelasan Kepala Dinas Perikanan harga ikan mahal, padahal dalam catatan saya potensi ikan di Provinsi Riau sangat besar," kata Edy Natar Nasution kepada wartawan di Pekanbaru, di sela peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-8 tahun 2021, di Pekanbaru, Kamis.

Menurut dia, potensi budidaya ikan tawar sebesar 53 ribu hektare (Ha) lebih, dan baru dimanfaatkan sekitar 1.600 Ha lebih atau 3,06 persen. Kemudian potensi perikanan budidaya ikan payau, itu ada sebesar 31 ribu Ha lebih, dan baru dimanfaatkan 559 Ha lebih atau 6,72 persen.

Sedangkan potensi perikanan budidaya ikan laut, katanya menyebutkan tercatat sebesar 149 ribu Ha lebih, dan baru dimanfaatkan sekitar 114 Ha lebih atau 0,13 persen.

"Itu artinya potensi perikanan ini kalau digalakan, maka tidak akan terjadi harga ikan lebih tinggi dari pada harga ayam," ujarnya.

Sebab menurut Wagubri, kondisi tersebut yang membuat masyarakat lebih banyak mengonsumsi ayam daripada ikan, karena harga ayam lebih murah dibanding harga ikan.

Selain itu, kondisi tersebut terjadi karena permintaan lebih tinggi daripada ketersediaan ikan, sehingga harga ikan di pasar menjadi tinggi.

"Jadi, kalau sakit baru ditawarkan makan ayam, sebab saat itu ayam makanan mewah. Atau nunggu ayam sakit, daripada ayam yang dipelihara mati, baru dipotong," katanya.

Sekarang menjadi terbalik, ayam itu sangat mudah dicari dimana-mana dibanding ikan. Padahal protein yang terkandung di dalam ikan sangat diperlukan, terutama untuk anak-anak.

"Seharusnya kalau kondisi seperti itu kita tidak hanya memasyarakatkan masyarakat gemar makan ikan, tapi bagaimana kita memasyarakatkan masyarakat membudidayakan ikan di lahan perkarangan rumah," katanya.

Mungkin itu bisa dimulai di kalangan pegawai membudidayakan ikan. Sekarang memelihara ikan itu sangat mudah di lahan terbatas dengan terpal.

Hanya saja masyarakat masih banyak yang kurang faham bagaimana memelihara ikan yang baik.

"Saya yakin kalau kita gerakan budidaya ikan di pekarangan rumah, maka harga ikan tidak mahal di pasaran. Karena itu hal seperti ini harus menjadi perhatian kita bersama," ujarnya.