Terkait pelecehan, Rektor UNRI minta Kemendikbudristek bentuk tim pendampingan Rektor

id Pelecehan, syafri harto, unri, pelecehan unri

Terkait pelecehan, Rektor UNRI minta Kemendikbudristek bentuk tim pendampingan Rektor

Sujianto. (ANTARA/HO-UN)

Pekanbaru (ANTARA) - Guna menindaklanjuti kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau (UNRI),Syafri Harto, Rektor Aras Mulyadi, meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membentuk Tim Pendampingan Rektor.

"Ini sebagai bentuk tindakan Rektor sebagai pimpinan perguruan tinggi selaku atasan langsung dari SH dan menindaklanjuti persoalan ini ke tahap selanjutnya untuk masuk ke tahap pemeriksaan, serta guna pengambilan kebijakan administratif terhadap SH," ucap Juru Bicara Tim Pencari Fakta (TPF) Sujiantodalam siaran pers, Kamis.

Ia juga menyebutkan Rektor sesuai kapasitasnya, mengusulkan nama-nama tim pendamping dari unsur pimpinan yang menangani urusan

Akademik, Kepegawaian, Kemahasiswaan, serta Pengawasan, dalam melakukan pemeriksaan sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 81 tahun 2017 tentang Statuta Universitas Riau kepada Menteri Kemendikbudristek selaku Pejabat Pembina Kepegawaian.

Selanjutnya, Tim Pendamping Rektor secara bersama dengan Tim dari Kementerian akan melakukan pemeriksaan administratif terhadap SH untuk pengambilan kebijakan melalui rekomendasi yang dihasilkan berdasarkan PP Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil serta PP nomor 11 tahun 2017 Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

Terkait dengan tidak adanya penahanan SH usai pemeriksaan di Polda Riau karena tersangka dinilai cukup kooperatif dan dijamin oleh kuasa hukumnya.

UNRI sepenuhnya menyerahkan dan menghormati hal ini terhadap pihak yang berwenang. "UNRI sampai saat ini terus melakukan koordinasi dengan pihak Polda Riau," sebut Sujianto.

Baca juga: Meski tersangka pelecehan, Dekan Unri ternyata belum bisa dicopot

Baca juga: Kondisi psikologis mahasiswi Unri korban pelecehan mulai membaik