Banjir besar di Kanada, 18 ribu orang dilaporkan masih terlantar

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, banjir

Banjir besar di Kanada, 18 ribu orang dilaporkan masih terlantar

Banjir menutupi Trans Canada Highway 1 setelah badai hujan dahsyat di dekat Chilliwack, British Columbia, Kanada. Gambar diambil 16 November 2021. (ANTARA/Kemenhub British Columbia/HO via Reuters/as)

Abbotsford (ANTARA) - Pemerintah Kanada masih berusaha menjangkau sekitar 18 ribu penduduk yang terlantar pada Kamis setelah banjir dan longsor menghancurkan jalan, rumah, dan jembatan sejak awal pekan.

Banjir yang mulai surut membantu upaya penyelamatan, namun hujan deras menutup kota-kota di provinsi British Columbia dan menghalangi akses ke pelabuhan terbesar di Vancouver.

Baca juga: Korban banjir yang kehilangan dokumen kependudukan diimbau segera melapor

Pemimpin British Columbia John Horgan menetapkan status darurat. Dia mengatakan korban jiwa kemungkinan akan bertambah dari satu kematian yang sudah dipastikan.

Banyak kota berada di daerah pegunungan ke arah timur dan timur laut dari Vancouver dengan akses terbatas.

Toko-toko bahan pangan kehabisan stok akibat aksi borong oleh warga dan gangguan pada rantai pasokan.

Baca juga: Lagi, BMKG peringatkan potensi rob pesisir utara Jawa pada 18-25 November

Menteri Kesiapsiagaan Darurat Bill Blair mengatakan air sungai-sungai di provinsi itu berangsur surut ketika hujan mereda.

"Situasinya masih genting, namun sebetulnya ada peningkatan," kata dia di Ottawa.

Pemerintah pusat berjanji mengirimkan ratusan personel angkatan udara ke British Columbia, sebagian di antaranya sudah tiba. Ribuan personel lainnya disiagakan.

Menteri Pertahanan Anita Anand mengatakan militer akan berada di sana minimal selama 30 hari.

Baca juga: Lagi-lagi banjir rendam 1.886 rumah di Kapuas Hulu Kalbar

Penduduk Merritt yang sudah empat hari terisolasi mengatakan lewat televisi pada Kamis bahwa banjir sudah mulai surut.

Petugas darurat pada Rabu malam menerapkan buka-tutup jalan sempit menuju Hope yang tertutup aksesnya sejak Minggu.

Otoritas Abbotsford, Vancouver timur, sempat khawatir banjir akan merendam pom-pom bensin dan memaksa 160.000 penduduk kota itu mengungsi.

Wali Kota Henry Braun mengatakan pada Kamis pom-pom bensin masih beroperasi dan banjir berangsur surut "dengan laju yang baik" di beberapa tempat.

"Kami terus bergerak menuju fase pemulihan dari situasi darurat ini," kata dia.

Baca juga: Luapan Sungai Batang Gansal masuk pemukiman warga

Dia menambahkan hujan deras diperkirakan akan turun dalam beberapa pekan ke depan.

"Krisis ini belum akan selesai dalam waktu dekat," katanya.

Dia menambahkan pemulihan kota dari bencana ini akan menghabiskan biaya sekitar 792 juta dolar AS (Rp11,3 triliun).

Baca juga: Lagi-lagi banjir rendam 1.886 rumah di Kapuas Hulu Kalbar

Banjir juga melanda negara bagian Washington, Amerika Serikat, seperti disampaikan Presiden Joe Biden sebelum bertemu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

"Kami telah berteman baik selama ini… Pikiran kami berdua tertuju pada keluarga-keluarga terdampak badai, banjir di British Columbia dan Pacific Northwest," kata Biden di Gedung Putih.

Sumber: Reuters