Latihan gabungan kontraktor migas untuk pastikan keamanan fasilitas operasi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, anjungan minyak

Latihan gabungan kontraktor migas untuk pastikan keamanan fasilitas operasi

Ilustrasi - Fasilitas Anjungan Lepas Pantai Ruby. (ANTARA/Firman/am.)

Jakarta (ANTARA) - Kontraktor minyak dan gas bumi Mubadala Petroleum Indonesia atau PearlOil (Sebuku) Ltd bersama SKK Migas dan Pangkalan TNI Angkatan Laut Kotabaru menggelar latihan gabungan di Anjungan Lepas Pantai Ruby, Selat Makassar, pada 8 November 2021 untuk memastikan keamanan fasilitas operasi di wilayah tersebut.

External Relations & Communications Manager Mubadala Petroleum Indonesia Arie Nauvel Iskandar mengatakan keselamatan kerja bagi karyawan dan lingkungan kerja merupakan hal yang dianggap sangat serius oleh perusahaan.

Baca juga: Enam Aktivis Greenpeace Panjat Anjungan Minyak Shell

"Penting bagi perusahaan untuk selalu memastikan keamanan fasilitas operasi kami sekaligus juga keselamatan semua individu tidak hanya karyawan di Anjungan Lepas Pantai Ruby, namun juga pihak lain yang membutuhkan bantuan," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu.

Simulasi diselenggarakan untuk melatih kesiapan dan kesiagaan semua personil Mubadala Petroleum yang terlibat dalam tim penanganan keadaan darurat, terutama yang berada di wilayah Anjungan Lepas Pantai Ruby. Terlebih dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini semua proses kegiatan dilakukan dalam protokol kesehatan yang sangat ketat.

Skenario situasi darurat yang disimulasikan pada latihan gabungan ini secara hibrid dengan sebuah kapal tunda batu bara yang hanyut terbawa arus dari arah timur mengarah ke Daerah Terbatas dan Terlarang (DTT) operasional Anjungan Lepas Pantai Ruby yang dioperasikan Mubadala Petroleum.

Kapal tunda ini berhasil dicegat oleh kapal operasional Ruby yang bersiaga di lokasi, TB Makmur, sehingga mencegah potensi insiden tabrakan dengan anjungan.

Baca juga: Keberhasilan industri hulu migas picu pendapatan daerah terangkat

Selanjutnya di skenario latihan ini, dalam komunikasi radio TB Makmur dengan kapal tunda dapat dikonfirmasi terdapat 10 awak dengan 5 di antaranya dalam kondisi sakit dan salah satunya mengalami luka pada kaki kanan dan membutuhkan pertolongan segera.

Dalam situasi ini, Kapal Angkatan Laut (KAL) Kelambau di bawah koordinasi TNI Angkatan Laut Kotabaru yang sedang dalam misi melaksanakan vaksinasi COVID-19 ke wilayah perairan terbatas, terluar, dan terdepan, tiba setelah mendapat sinyal darurat dan permohonan bantuan dari Anjungan Ruby.

Empat awak kapal yang sakit mendapat pertolongan pertama dan dievakuasi ke KAL Kelambau untuk dibawa ke Kotabaru, Kalimantan Selatan. Sedangkan satu awak yang mengalami luka di kaki dan dalam kondisi yang cukup parah dievakuasi ke TB Makmur.

Atas dasar kemanusiaan, Mubadala Petroleum memutuskan untuk membantu awak kapal yang membutuhkan pertolongan lebih lanjut dengan memobilisasi helikopter untuk evakuasi medis dari Anjungan Lepas Pantai Ruby ke Balikpapan, Kalimantan Timur.

Baca juga: Menggapai kembali kejayaan Blok Rokan

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada SKK Migas, Lanal Kotabaru, dan para kontraktor yang selalu memberikan dukungan bagi kelancaran operasional perusahaan,” ucap Arie.

Manajer Senior Humas SKK Migas Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi Wisnu Wardhana menyambut baik penyelenggaraan latihan tanggap darurat yang dilakukan Mubadala Petroleum.

“Kontinuitas kegiatan seperti ini harus dilakukan secara konsisten, tidak hanya dalam bentuk sosialisasi namun juga praktik tanggap darurat,” kata Wisnu.

Danlanal Kotabaru Letkol Laut (P) Sadarianto yang turut terlibat aktif dalam pelatihan ini menyatakan kebanggaannya atas partisipasi aktif yang dilakukan oleh kesatuannya.

Baca juga: SKK Migas catat ada 16 KKKS yang berhasil lampaui target lifting migas

“Sebagai salah satu Obyek Vital Nasional adalah kewajiban kami untuk terlibat aktif dalam semua kegiatan pengamanan dan keselamatan Anjungan Lepas Pantai Ruby. Simulasi ini juga turut melatih kesiagaan anggota kami yang bertugas mengamankan aset negara," ujar Sadarianto.

Anjungan lepas pantai Ruby telah beroperasi sejak 27 Oktober 2013 dengan sangat baik hingga sekarang.

Lapangan gas Ruby memiliki catatan keselamatan kerja yang sangat baik dengan pencapaian nihil kecelakaan kerja sejak Agustus 2013. Gas secara aman dan andal disalurkan melalui pipa bawah laut sepanjang lebih kurang 312 kilometer ke fasilitas penerima darat di Senipah dan diteruskan kepada konsumen.