Bagansiapiapi (antarariau.com) - Dinas Perkebunan Rokan Hilir, Provinsi Riau menyalurkan bantuan 20 ribu bibit kelapa sawit kepada sejumlah kelompok tani (Poktan) yang ada di wilayah Kecamatan Sinaboi untuk meningkatkan ekonomi petani setempat.
"Luas areal tanam sawit petani akan meningkat dan tentunya hasil panen nantinya bisa lebih banyak sehingga perekonomian masyarakat yang wilayahnya berhadapan dengan Selat Malaka itu makin meningkat," ujar Kepala Dinas Perkebunan Rohil H Muchtar Luthvie, Jumat.
Ia menyatakan sudah dua hari ini bibit sawit mulai didrop dari Pekanbaru ke sejumlah kepenghuluan yang ada di Kecamatan Sinaboi. Kegiatan penyaluran, penanaman hingga perawatan nantinya akan diawasi petugas hingga tanaman tumbuh dengan baik.
Kadisbun menyatakan keyakinannya bahwa program penyaluran bantuan bibit sawit seperti yang dilakukan saat ini merupakan salah satu cara pengentasan kemiskinan di daerah Kecamatan Sinaboi yang wilayahnya berada di pesisir Rohil tersebut.
"Apabila bantuan bibit sawit ini dikelola dengan baik oleh petani yang menerima bantuan bibit sawit, maka akan sangat berperan dalam meningkatkan taraf ekonomi warga penerima bantuan," ujar Kadisbun.
Dalam pembagian 20 ribu bibit kelapa sawit ke masyarakat di Kecamatan Sinaboi, terlebih dahulu Disbun Rohil melakukan koordinasi dengan pihak kepenghuluan yang ada seperti Kepenghuluan Sinaboi, Sei Nyamuk, Raja Bejamu dan Sei Bakau.
"Nanti aparatur kepenghuluan yang memilih Poktan mana saja yang akan menerima bantuan bibit kelapa sawit ini," jelas Kadisbun.
Berdasarkan pada penelitian kelayakan, tutur Kadisbun, pada lahan seluas satu hektare milik para anggota Poktan dipersiapkan tanaman sekitar 130 sampai 138 batang bibit tanaman kelapa sawit.
"Jadi, anggota Poktan yang memiliki lahan, silahkan berkoordinasi dengan penghulunya masing-masing," tambah Kadisbun.
Wardhana (43), warga Kepenghuluan Sungai Bakau Kecamatan Sinaboi yang dihubungi per telepon, menyatakan tahu program itu dari petani lain bahwa bakal ada pembagian bibit kepala sawit kepada warga Sungai Bakau melalui Poktan.
"Memang saya dengar-dengar akan ada pembagian bibit sawit kepada warga. Namun sampai sekarang belum ada kelihatan yang tiba di sini. Mudah-mudahanlah dalam waktu dekat sudah datang," ujar Wardhana yang mengaku memiliki tiga hektare lahan kosong yang belum ditanami.
Apabila penyaluran bantuan bibit kelapa sawit tersebut sudah terealisasi, sambung Wardhana jelas akan sangat membantu perekonomian warga apabila sudah menghasilkan. Namun semua terpulang lagi kepada para anggota Poktan apakah sungguh-sungguh menanam dan merawat kebun kelapa sawitnya atau tidak.
"Dengan bantuan bibit kelapa sawit itu, para petani di sini jelas sangat terbantu karena tidak perlu lagi membeli bibit sawit hingga ke Medan sana.
Lahan kosong milik warga jelas sudah berisi dengan tanaman kelapa sawit. Apabila tiga tahun ke depan, biasanya sudah menghasilkan dan petani sudah tidak mengeluh lagi soal keuangan rumahtangganya. Tapi semua itu tergantung pada anggota Poktan penerima bantuan, mau atau tidak menanam, merawat hingga menghasilkan," ujar Wardhana yang memiliki satu hektare kebun sawit itu.