Bangkinang, (antarariau.com) - Investor dari Malaysia yang tergabung dalam Malaysia Technology Development Corp (MTDC) berniat investasi di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dengan membangun industri hilir berupa pabrik mentega dan sabun senilai Rp800 miliar.
"Kami serius membangun industri hilir berbahan baku kelapa sawit," kata Ketua rombongan Abdul Rahman Yasir, usai melaksanakan pertemuan sekaligus penjajakan penandatanganan MoU dalam rangka kerjasama pembangunan "integrated palm oil crude" dengan Bupati Kampar H Jefry Noer SH di Bangkinang, Kamis.
Di bidang perkebunan kelapa sawit Kabupaten Kampar memiliki kebun sawit terluas di Propinsi Riau yakni hampir 700 ribu Ha. Selain itu juga ada 37 Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Namun luasnya lahan itu belum mampu memberikan kontribusi optimal baik untuk daerah maupun masyarakat. Hal ini ditengarai belum adanya industri hilir yang bisa mengolah sawit menjadi berbagai produk turunan lainnya yang justru bernilai lebih jika dibandingkan minyak sawit kasar (Crude Palm Oil) saja.
"MTDC dibawah serikat kerajaan Malaysia, sudah 20 tahun beroperasi dengan kendali langsung dengan menteri keuangan Malaysia. Kita diberikan kepercayaan untuk menyalurkan dana, juga untuk membawa teknologi, berkolaborasi dan memberikan sokongan kepada pengembangan tekonologi," ujarnya.
"Kita bisa berkongsi dan hasrat kami boleh membawa manfaat untuk semua pihak," ujarnya sambil menegaskan pihaknya juga menyokong teknologi hibrid dan ramah lingkungan.
Sementara itu, sebelumnya Bupati Kampar H Jefry Noer SH menyambut baik kerjasama yang akan dilakukan.
"Kita memilki kebun sawit yang luas dan PKS yang banyak namun minyak goreng saja mahal karena CPO kita berkeliling dulu hingga ke pulau jawa khususnya Jakarta baru kembali lagi ke daerah ini," sebutnya
"Kita mesti bergerak cepat, karena kami memang menginginkan di Kampar ini ada industri hilir baik itu pabrik mentega, minyak goreng atau apapun yang mempunyai nilai tambah buat masyarakat dan daerah. Aneh rasanya dengan kebun luas di Riau dan PKS terbanyak namun minyak goreng sama harganya dengan daerah lain yang tidak menghasilkan apapun," tambah Jefry Noer.
Jefry pada kesempatan juga menjanjikan akan memberikan kemudahan dalam perizinan. "Kecil telapak tangan, niru kami kami tadahkan. Kami akan memberikan kemudahan perizinan apalagi berhubungan dengan masyarakat dan banyaknya tenaga kerja yang akan tertampung," ujarnya.
Rombongan Investor dari malaysia yang berjumlah sebanyak 12 Orang tersebut nantinya dapat melihat wilayah yang dapat dijadikan tempat beroperasi dan Pemerintah kabupaten Kampar melalui instansi terkait akan berupaya secepat mungkin untuk dapat merealisasikan kerjasama ini.
"Kita minta MTDC dan rekanan SWIPAC Sdn Bhd untuk lebih cepat lagi dapat menggesa pelaksanaan Kerja sama," ujarnya.
Jika nantinya hal ini terealisasi maka makin cepat dicapai Kabupaten Kampar yang bebas dari kemiskinan, Kebodohan dan rumah-rumah kumuh pada akhir 2014.
"Nantinya ini akan memberikan efek yang luas pada perekonomian Kabupaten Kampar, selain penyerapan tenaga kerja lokal namun yang tak kalah pentingnya adalah efek ekonomi yang lebih besar dapat dirasakan dalam peningkatan ekonomi masyarakat" tambah Jefry Noer Yang mengatakan masih banyak kegiatan pertanian yang bisa dikembangkan seperti Nanas dan Salak.
Berita Lainnya
Bupati Asmar paparkan potensi alam Meranti ke investor Malaysia
31 August 2023 22:51 WIB
PT Samudra Siak MoU dengan Investor Negeri Jiran Malaysia
31 January 2019 19:43 WIB
Bupati Inhil Paparkan Potensi Daerah Di Hadapan Investor Malaysia
17 October 2017 21:05 WIB
Investor Malaysia Berencana Kelola Air Bersih Dumai
13 May 2015 17:07 WIB
Investor Malaysia Kagumi Program Kemandirian Pangan Kampar
11 March 2015 14:00 WIB
Kampar Gandeng Investor Malaysia Kerja Sama
11 December 2014 17:43 WIB
Investor Malaysia Tertarik Bangun Pembangkit Listrik di Inhil
12 February 2010 15:07 WIB
Menkominfo Budi Arie sebut Apple sambut positif tawaran bangun pabrik di Indonesia
17 April 2024 13:11 WIB