Pekanbaru, (antarariau.com) - Objek wisata Danau Khayangan atau yang lebih dikenal Danau Buatan di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau, mengalami penurunan omzet akibat minimnya pengunjung.
"Sangat jarang masyarakat ingin berkunjung ke Danau Buatan karena memang minim fasilitasnya," kata Armando, seorang penjaga loket tiket di pintu masuk Objek Wisata Danau Khayangan Pekanbaru, Minggu.
Danau Khayangan yang terletak sekitar 20 kilometer dari pusat kota, merupakan salah satu objek wisata andalan bagi Pemerintah Kota Pekanbaru.
Namun kondisinya tahun ketahun semakin memprihatinkan. Selain minim fasilitas, objek wisata ini juga kerap kebanjiran dan jalanan menjadi berlumpur hingga susah dilewati oleh kendaraan khususnya sepeda motor saat hujan datang.
Dalam sehari hanya ada kurang dari 300 orang pengunjung, jumlah ini menurut Armando, sangat jauh menurun jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya dimana jumlah pengunjung mencapai lebih 500 orang per hari, bahkan ribuan.
"Kali ini baik dari pihak warga sekitar, yang bermata pencarian sebagai pengayuh perahu juga merasakan akibat dari kurangnya tata terbit pengawasan dari pihak pengelola Danau Buatan , Rumbai ini," kata Ardian, warga pengunjung.
Pamto Agustiawan, warga setempat yang ehari-hari bekerja sebagai penggayung perahu dayuh mengatakan, pada akhir tahun 2012, memang Danau Buatan sempat mengalami peningkatan jumlah pengunjung khususnya mulai pada bulan Oktober 2012 saat event PON 2012 berlangsung di Pekanbaru.
"Itupun karena di kompleks objek wisata Danau Buatan ini terdapat salah satu cabang olahraga ski air yang diperlombakan," katanya.
Namun, lanjut dia, sampai awal tahun baru 2013 ini, jumlah pengunjung kembali menurun. Dia menafsirkan, hal itu disebabkan oleh kurangnya pengawasan kebersihan di pihak pengelola Danau Buatan.
"Selain itu, juga kami dari para pihak warga setempat berharap agar dalam setiap minggunya Dinas Pekerjaan Umum rutin dalam melaksanakan pembersihan sampah maupun kotoran yang ada disekitar genangan air yang ada di Danau Buatan," katanya.
