Roma (ANTARA) - Para pemimpin dunia pada Minggu membahas aksi untuk membuat rantai pasokan global lebih tangguh dalam menghadapi krisis kesehatan di masa depan.
Masalah rantai pasokan muncul ketika dunia berusaha keluar dari resesi ekonomi akibat pandemi sehingga mengancam upaya pemulihan. Kendala itu telah memicu inflasi.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden dan ASEAN kecam junta militer Myanmar
"Kita harus mengambil tindakan sekarang, bersama para mitra kita di sektor swasta, untuk mengurangi tumpukan (masalah) yang sedang kita hadapi. Dan kemudian, kita harus mencegah hal ini terjadi lagi di masa datang," kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan pemimpin negara-negara kelompok 20 (G20) di Roma, Italia.
"Kini kita telah melihat bagaimana rentannya jalur perdagangan global, kita tak bisa kembali berbisnis seperti biasa. Pandemi ini bukan krisis kesehatan global terakhir yang kita hadapi. Kita juga perlu meningkatkan ketahanan kita dalam menghadapi perubahan iklim, bencana alam, dan bahkan serangan yang direncanakan," kata Biden.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden akan jamu pemimpin Australia, India, Jepang di Gedung Putih
Selain Presiden AS, pertemuan itu juga dihadiri para pemimpin dan perwakilan dari Indonesia, Uni Eropa, Australia, Kanada, Kongo, Jerman, India, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Korea Selatan, Singapura, dan Spanyol.
Ringkasan tertulis dari Gedung Putih tentang pertemuan itu mengatakan negara-negara mengungkapkan kesediaannya untuk bekerja sama agar rantai pasokan menjadi lebih kuat.
eka sepakat untuk bekerja lebih transparan dan berbagi informasi. Mereka juga sepakat tentang perlunya memiliki banyak pemasok yang dapat diandalkan untuk bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi.
Baca juga: Joe Biden akan buru penyerang di bandara Kabul
"Keterbukaan dan komunikasi dapat mendorong respons yang cepat terhadap gangguan rantai pasokan, seperti yang dihadapi dunia saat ini, dan memungkinkan pelaku lain dalam rantai pasokan untuk mengambil langkah-langkah mitigasi," kata ringkasan tersebut.
"Kita harus menghindari pembatasan perdagangan yang tak perlu dan menjaga kebebasan arus barang dan jasa."
Baca juga: Joe Biden: AS terus bantu evakuasi warga dari Afghanistan meski "menyakitkan"
Para pemimpin juga menekankan perlunya keamanan, terutama dalam teknologi rantai pasokan, dan kondisi tenaga kerja yang adil dan berkesinambungan.
Mereka mengatakan akan bekerja dengan sektor swasta untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Ricky apresiasi perjuangan tim putri Indonesia capai final Piala Uber 2024
04 May 2024 16:30 WIB
ICC: Ancaman terhadap keputusan Mahkamah bisa dianggap sebagai suatu kejahatan
04 May 2024 16:26 WIB
LPEM UI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,15 persen pada kuartal I 2024
04 May 2024 15:41 WIB
Mahasiswa pro-Palestina di Univ. Princeton mulai lakukan aksi mogok makan
04 May 2024 15:34 WIB
Food Station pastikan stok beras aman seiring masuknya masa panen di daerah
04 May 2024 15:28 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan ancaman kemajuan teknologi bagi peradaban
04 May 2024 14:54 WIB
Empat stadion dan lapangan di Bali jadi lokasi latihan di Piala Asia Putri U-17
04 May 2024 14:44 WIB
UNRWA sebut perang di Jalur Gaza sama dengan perang terhadap perempuan
04 May 2024 14:38 WIB