Jakarta (ANTARA) - Kru set film dan televisi Hollywood akan melancarkan pemogokan terbesar mereka sejak 1940-an pada pekan depan kecuali studio memenuhi tuntutan atas kondisi kerja yang lebih baik, kata serikat pekerja pada Rabu (13/10) waktu setempat.
Aliansi Internasional Karyawan Panggung Teater (IATSE) yang mewakili 60.000 pekerja film dan televisi, mulai dari operator kamera hingga pembuat set dan desainer kostum, telah berbulan-bulan melakukan pembicaraan dengan organisasi industri papan atas yang mewakili Disney, Warner, dan Netflix.
Baca juga: Film Hollywood di California, Amerika Serikat kembali produksi
IATSE mengatakan bahwa meskipun berbulan-bulan negosiasi, studio Hollywood telah mengabaikan tuntutan mereka untuk jam kerja yang lebih pendek, istirahat yang lebih lama di antara shift, dan peningkatan gaji untuk berpenghasilan terendah.
"Tanpa tenggat waktu, kami akan negosiasi selamanya. Anggota kami berhak mendapatkan kebutuhan dasar mereka sekarang. Laju tawar-menawar studio tidak mencerminkan rasa urgensi," kata kepala IATSE Matthew Loeb yang menetapkan tenggat waktu negosiasi Senin mendatang, dikutip dari laporan AFP pada Kamis.
Baca juga: Lebihi 500 juta dolar, "F9" jadi film terbesar Hollywood era pandemi
Dengan industri film dan televisi yang mencoba untuk meningkatkan produksinya lagi setelah pembatasan akibat pandemi COVID-19, IATSE menginginkan hukuman yang lebih berat untuk produksi yang memaksa anggota untuk bekerja pada saat mereka seharusnya istirahat makan siang.
Mereka juga mengkritik kegagalan Hollywood untuk memperbarui gaji yang sering kali lebih rendah untuk anggota kru saat mengerjakan proyek untuk platform streaming, yang saat ini memiliki anggaran yang sebanding dengan film laris Hollywood.
Baca juga: Universal Studios Hollywood akan kembali dibuka pada April
Aliansi Produser Film dan Televisi yang mewakili studio besar dan jaringan televisi tidak segera menanggapi permintaan komentar AFP pada Rabu (13/10).
Baru-baru ini mengatakan kepada media AS bahwa mereka telah membuat konsesi tentang upah, pensiun, dan perawatan kesehatan untuk IATSE.
Baca juga: Film "Once Upon a Time in Hollywood" diadaptasi ke bentuk novel
Pemogokan besar Hollywood terakhir yang menimbulkan kekacauan pada jadwal produksi adalah pemogokan penulis pada tahun 2007 dan 2008.
Sementara para pekerja teknis di balik layar, seperti operator kamera dan penata rias, terakhir kali melakukan pemogokan pada 1945 yang dikenal sebagai “Hollywood Bloody Friday”. Pada saat itu terjadi bentrokan hebat di luar studio Warner Bros dekat Los Angeles.
Anggota IATSE memberikan suara mayoritas pada pekan lalu untuk mendukung pemogokan jika negosiasi tidak berhasil sehingga membuat perselisihan yang sudah berlangsung lama menjadi semakin memanas.
Baca juga: Cerita animator film Hollywood asal Indonesia soal dampak pandemi COVID-19
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB