BMKG terus gencarkan sosialisasi mitigasi bencana di Selatan Jawa

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, BMKG

BMKG terus gencarkan sosialisasi mitigasi bencana di Selatan Jawa

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Wijonardi (dua dari kanan) saat mendampingi Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam kegiatan penyusuran jalur evakuasi bencana tsunami di Cilacap, Senin (4/10/2021). (ANTARA/Sumarwoto)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus menggencarkan sosialisasi terkait mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami di sepanjang pesisir Pulau Jawa bagian selatan.

“Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian mitigasi untuk menekan potensi risiko pada tingkat minimal, selain inovasi teknologi yang terus dikembangkan oleh BMKG,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat untuk waspadai cuaca ekstrem 10 hari ke depan

Langkah tersebut dilakukan guna mewujudkan target zero victim apabila wilayah tersebut menghadapi gempa bumi atau tsunami. Kegiatan itu dilaksanakan dengan menggelar Sekolah Lapang Gempa (SLG) dan melakukan susur jalur guna memeriksa kelaikan jalur evakuasi, termasuk keberadaan rambu-rambu sepanjang jalur tersebut.

Dwikorita mengatakan pemerintah di daerah sepanjang Selatan Jawa harus terus meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi dan tsunami, seperti penyediaan, penambahan, dan perbaikan jalur-jalur evakuasi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Selain itu, literasi kebencanaan masyarakat harus diperkuat. Terlebih di era disrupsi informasi yang banyak disinformasi maupun hoaks yang beredar dan meresahkan masyarakat.

Baca juga: BMKG ingatkan waspadai gelombang sangat tinggi di Samudra Hindia barat Sumatra

Supaya dapat memperkuat literasi pada masyarakat, katanya, dibutuhkan sinergi dan kerja sama pentaheliks yang melibatkan pemerintah, pakar atau akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa.

"Kolaborasi yang kuat akan mempercepat langkah penyebaran pengetahuan tentang bencana, sehingga masyarakat semakin kuat dalam mendukung kebijakan dan strategi penanggulangan bencana,” ucap dia.

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Bambang S. Prayitno mengatakan bahwa wilayah Kabupaten Purworejo merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami.

Baca juga: BMKG: Gelombang hingga 6 meter di Samudra Hindia barat Aceh-Kepulauan Nias

Bambang menjelaskan lokasi itu berhadapan dengan sumber gempa megathrust segmen Jawa dengan potensi gempa dengan magnitudo maksimum magnitude 8,7. Sumber gempa megathrust itu juga berada di zona subduksi yang merupakan tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasi di dasar laut Samudra Hindia Selatan Purworejo.

Apabila gempa itu terjadi, kata dia, guncangan dapat menimbulkan kerusakan di Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian Jawa Barat dan Jawa Timur. Sementara itu, episenter gempa dahsyat yang terjadi di dasar laut dengan kedalaman hiposenter yang dangkal, akan memicu terjadinya tsunami.

Bambang mengatakan hingga kini tidak ada satu pun negara maupun teknologi di dunia yang mampu memprediksi kapan akan terjadi gempa, termasuk besaran gempa dan letak gempa.

Baca juga: BMKG peringatkan hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia

Oleh sebab itu, selain pembangunan jalur evakuasi dan rambu, perlu juga disiapkan tempat penampungan bagi para pengungsi yang memiliki kelengkapan sarana dan prasarana.

Ia menyarankan agar simulasi juga sering dilakukan untuk mengetahui kesiapsiagaan masyarakat dan sarana yang disiapkan untuk mengurangi dampak bencana. Simulasi evakuasi tersebut berguna untuk mengukur ketepatan lama waktu yang ditempuh oleh masyarakat ketika melakukan evakuasi sebelum terjadinya tsunami.

Baca juga: BMKG minta nelayan waspadai potensi cuaca ekstrem jelang peralihan musim

Dia berharap tidak ada gempa bumi atau tsunami yang terjadi di wilayah itu. Dia juga meminta masyarakat untuk tidak percaya dengan informasi dari sumber yang tidak dapat dipercaya dan selalu memantau imbauan yang diberikan BMKG.

"Saya juga mengimbau kepada masyarakat untuk mencari sumber informasi yang resmi yang dikeluarkan BMKG agar terhindar dari berita bohong," kata dia.

Baca juga: BMKG prakirakan potensi hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah provinsi