Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menghasilkan berbagai inovasi dan teknologi untuk penanggulangan bencana yang dapat dimanfaatkan untuk penguatan kesiapsiagaan dan kapasitas menghadapi dan mengurangi risiko bencana di Tanah Air.
"Kita harus terus bergerak maju melalui terobosan untuk mengembangkan teknologi sehingga kita dapat mengurangi dan memitigasi berbagai risiko bencana yang ada di depan kita sehingga kita akan mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan atas bencana alam," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam webinar "Talk to Scientists: Riset dan Inovasi untuk Indonesia Tangguh Bencana" di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BRIN fasilitasi hasil riset vaksin-obat ke industri untuk capai kemandirian
Ia mengatakan ragam penelitian dan hasil akhir teknologi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengantisipasi dan melakukan mitigasi kebencanaan di antaranya teknologi deteksi dini tsunami, pemetaan daerah-daerah yang memiliki potensi kebencanaan permukaan bumi.
Kemudian, pemanfaatan citra satelit untuk mempermudah akses penanganan bencana, dan penggunaan teknologi nuklir dalam menyajikan data perubahan iklim dan serapan karbon biru (blue carbon).
Baca juga: Bambang Brodjonegoro sebut Indonesia harus jadi negara maju pada 2045
"Selain itu, penting bagi kami untuk mempelajari dan menerapkan aspek humaniora terkait kebencanaan, agar tangguh bencana dapat tercermin secara fisik dan non fisik,” katanya.
Sebagai salah satu lembaga riset utama di Indonesia, BRIN telah mengintegrasikan lima entitas riset utama di Indonesia, yang di dalamnya mencakup riset dan inovasi untuk penanggulangan bencana.
Baca juga: BRIN dorong integrasi sumber daya iptek untuk bangun ibu kota negara baru
Lima entitas tersebut adalah Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
"Saat ini kita akan terus melakukan integrasi berbagai unit penelitian dan pengembangan dari berbagai kementerian dan lembaga. Tentu integrasi ini sudah mencakup aktivitas riset dan inovasi dalam konteks penanggulangan bencana," katanya.
Baca juga: AnggotaKomisi VII DPR tolak gagasan peleburan Batan ke BRIN, ini alasannya
BRIN akan terus berkarya untuk menghasilkan teknologi dan inovasi lebih lanjut yang dibutuhkan untuk memperkuat upaya penanganan dan pengurangan risiko bencana di Indonesia.
"Semoga kita semua dapat memetik ilmu menjadikan kita bangsa semakin tangguh ke depan. Riset dan inovasi unggul, Indonesia tangguh," demikian Laksana Tri Handoko.
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB