Pekanbaru tata kawasan kumuh tepian Sungai Siak jadi wisata menarik

id Tepian sungai siak,wisata pekanbaru, pekanbaru, sungai siak

Pekanbaru tata kawasan kumuh tepian Sungai Siak jadi wisata menarik

Wali Kota Pekanbaru Firdaus pamerkan penataan Tepian Sungai Siak Ke Kementerian PUPR. (ANTARA/HO-pemko)

Pekanbaru (ANTARA) - Sepanjang tepian Sungai Siak sejak dahulu telah dikenal sebagai lokasi wisata kuliner khas jagung bakar, walau ada juga kuliner pelengkap lainnya yang mengundang pengunjung berwisata sembari memandang indahnya lampu kendaraan yang melintas dari bawah jembatan Siak tersebut.

Kawasan itu kini secara bertahap mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah agar menjadi layak dan tidak kumuh sebagai lokasi wisata kuliner.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT juga mencoba memperkenalkan program ini ke Dirjen Cipta Karya Kementrian PUPR, Diana Kusumastuti, dengan harapan pemerintah pusat memberikan bantuan untuk pengembangan lebih baik.

Tim juga meninjau program penataan kawasan tepi Sungai Siak Kota Pekanbaru. Mereka ingin melihat percepatan program Kotaku tahun 2021 di Kawasan Senapelan.

"Kita akhirnya bisa tata kawasan ini bertahap, yang dulunya kumuh penuh rumah liar dan ditempati masyarakat pedagang kuliner," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT di Pekanbaru, Senin.

Kini secara bertahap sudah ditata penataan ini menambah daya tepi Kawasan Sungai Siak sebagai objek wisata. Para wisatawan bisa menikmati pemandangan di tepi Sungai Siak sepanjang hari.

Pemerintah kota juga membina para pedagang kuliner di sekitar kawasan itu. Apalagi kawasan di sekitar tepi sungai ada taman bermain bagi masyarakat.

Firdaus mendorong camat dan lurah bisa ikut membina masyarakat sekitar. Ia mengajak masyarakat ikut menjaga kawasan itu.

"Kita jaga lingkungan yang sudah ditata dengan baik," ajak nya.

Baca juga: Warga Pekanbaru harap pemerintah serius tangani Sungai Sail

Dirinya menyebut ada sejumlah lokasi yang belum masuk dalam penataan. Kondisi tersebut karena masih ada kendala pembebasan lahan.

Wako berharap nantinya kawasan ini bisa terus ditata secara bertahap. Ia menyebut bahwa ada sejumlah kawasan yang butuh penataan dalam program Kotaku.

Ada sejumlah kawasan masih tergolong kawasan kumuh. Ia menilai kawasan itu butuh sentuhan agar lingkungan tersebut lebih tertata.

"Sejumlah kawasan itu juga butuh akses air bersih dan pengelolaan air limbah," tutupnya.