Jakarta (ANTARA) - Ketua umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman memuji lokasi paralayang PON XX Papua karena selain memenuhi kapasitas sebagai arena pertandingan para atlet, tempat itu juga dinilai berhasil menunjukkan pesona visual dari Jayapura yang memukau.
“Saya berada di bukit tempat take off-nya olahraga paralayang, tempat ini sangat-sangat strategis dari puncak ini, kita bisa melihat indahnya Jayapura,” kata Marciano Norman dikutip dari laman resmi KONI Gerakita, Kamis.
Baca juga: Pelatih bola basket Sulsel tak menyangka timnya mampu tundukkan DKI Jakarta
Lokasi pertandingan untuk olahraga paralayang terletak di Bukit Gracia, Kampung Buton, Kota Jayapura. Pemilihan lokasi itu telah melewati proses yang panjang.
Setelah lokasi pertama, yaitu Bukit Teletubbies yang urung digunakan karena terlalu dekat dengan area mendarat pesawat, lokasi kemudian berpindah ke McArtur yang juga gagal digunakan karena alasan serupa dan bahkan terlalu dekat dengan saluran listrik udara berkapasitas 75.000kva.
Sempat berpindah ke Bumi Perkemahan Waena, lokasi itu namun kembali gagal digunakan karena dinilai tidak memenuhi persyaratan untuk menghelat ajang kompetisi paralayang.
Baca juga: Maizir Riyondra raih emas perdana untuk Riau lewat dayung
Akhirnya, pilihan terakhir jatuh pada Bukit Gracia yang dinilai memenuhi standar yang dibutuhkan.
“Tempat take off memiliki sudut kemiringan yang bagus, antara 18 sampai 23 derajat, kecenderungan angin head wind (melawan angin) sehingga baik untuk take off agar punya daya angkat, tidak ada halangan di depan, akses menuju lokasi take off sudah bagus,” jelas Technical Delegate Paralayang Djoko Bisowarno.
Baca juga: TNI jamin keamanan jelang pembukaan PON Papua
Dengan pemilihan Bukit Garcia sebagai lokasi kompetisi Paralayang untuk PON XX Papua, Marciano pun menilai para atlet tidak hanya akan mendapatkan fasilitas terbaik, tetapi juga bisa sekaligus menikmati alam Jayapura yang eksotis.
"Para atlet yang datang dari 33 provinsi, khususnya cabang olahraga paralayang, di samping mereka berusaha mencapai prestasi terbaiknya, mereka juga bisa melihat betapa indahnya bumi Papua ini,” ujar Marciano.
Baca juga: Angga Cahya mulai panas jelang kompetisi Panjat Tebing
Pertandingan paralayang digelar di Bukit Gracia mulai hari ini, 30 September, hingga 12 Oktober 2021.
Sebanyak 64 atlet yang terdiri dari 18 putri dan 46 putra akan bertanding pada 12 nomor pertandingan.
Mereka berasal dari sembilan provinsi, antara lain DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat dan Papua.
Baca juga: Lepas 43 atlet ke PON Papua, ini harapan Bupati Bengkalis
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB