Aktivitas pelabuhan domestik di Meranti dialihkan ke pelabuhan Jelatik

id Pelabuhan Tanjung harapan pindah, pelabuhan Meranti

Aktivitas pelabuhan domestik di Meranti dialihkan ke pelabuhan Jelatik

Pelabuhan Domestik Tanjung Harapan di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti. (ANTARA/dok)

Selatpanjang (ANTARA) - Rencana penutupan dan pengalihan seluruh aktivitas operasional Pelabuhan Domestik Tanjung Harapan di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti telah diputuskan pada Senin (27/9) ini, dan dialihkan sementara ke Pelabuhan Jelatik di Jalan Tanjung Harapan.

Keputusan itu diambil melalui hasil rapat koordinasi lintas lembaga dan instansi di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang, Jumat (24/9) lalu.

Awalnya keputusan pemindahan ini diharuskan menunggu agenda hearing yang dilaksanakan Komisi II DPRD Kepulauan Meranti. Namun hingga saat ini belum ada jawaban.

Rencana awal, pilihan pelabuhan sementara yang menjadi alternatif untuk aktivitas sandar kapal dan turun naik penumpang sudah ditentukan. Di antaranya, Pelabuhan Sat Pol Air Polres Meranti yang berada di Jalan Tebingtinggi, Selatpanjang, dan Pelabuhan roll on roll off (roro) di Desa Insit Kecamatan Tebingtinggi Barat.

Setelah melihat kondisi kedua pelabuhan tersebut dan dilakukan simulasi, masih dianggap cukup riskan untuk aktivitas turun naik penumpang dan sandar kapal. Sehingga pihak KSOP, Pelindo, KPPP dan Pos AL mencari alternatif lain sebelum dilaksanakannya hearing dengan DPRD Meranti.

Seperti yang diketahui, kondisi pelabuhan Tanjung Harapan Selatpanjang sudah tidak layak lagi untuk aktivitas sandar kapal dan turun naik penumpang. Khususnya untuk kapal ferry, setelah tiang ponton dermaga besar mengalami patah. Sehingga untuk sementara waktu digunakan ponton kecil atau dermaga internasional yang juga dianggap cukup riskan setelah dilakukan kajian teknis.

Kepala KSOP Kelas IV Selatpanjang Capt M Ridha R mengatakan rencana pemindahan operasional sandar kapal domestik ini, berdasarkan surat yang mereka terima dari Pelindo beberapa waktu lalu. Dimana rencana penutupan sementara pelabuhan domestik Tanjung Harapan mulai dilakukan pada 27 September 2021.

"Langkah itu tentunya untuk mempermudah proses perbaikan Pelabuhan Tanjung Harapan agar aktivitas pelayanan dan kenyamanan penumpang dapat lebih optimal dari semula," ungkapnya.

Usai rakor tersebut, mereka juga melakukan peninjauan kembali terhadap kesiapan pelabuhan KM Jelatik. Saat itu terdapat sejumlah masukan dari pihak terkait yang harus dipenuhi Pelindo. Termasuk pemenuhan fasilitas penting dan pendukung pelabuhan sementara tersebut.

Kepala KSOP mengaku bahwa jika ditinjau dari aspek keselamatan atau safety, Pelabuhan Jelatik cukup representatif. Baik dari aspek keselamatan bersandar kapal, maupun dari aspek keselamatan turun naik penumpang.

"Selain itu juga ketersediaan ruang tunggu dan toilet, di Pelabuhan Jelatik juga sudah tersedia. Paling tinggal menambah tenda untuk dijadikan ruang tunggu penumpang sebelum naik ke kapal," katanya.

Untuk itu sebelum dilakukan pemindahan, pihak KSOP pun sudah menekankan kepada Pelindo untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Sehingga tiba waktunya tidak mengganggu berlangsungnya aktivitas embarkasi dan debarkasi.

Sementara itu Kepala Pelindo Selatpanjang, Indra Ardiansyah mengakui terhadap jadwal rencana penutupan dan pengalihan operasional Pelabuhan Domestik Tanjung Harapan. Kesiapan yang paling efektif menurutnya jatuh pada 27 September 2021 mendatang.

"Kami sudah siap untuk menyediakan beberapa fasilitas tambahan di pelabuhan sementara ini (KM Jelatik, red). Mulai dari tenda penumpang, pagar pembatas, jembatan penyeberangan hingga toilet," ujarnya.

Karena menurut Indra, keselamatan dan kenyamanan penumpang yang paling utama. Makanya ia mengaku akan menggesa proses perbaikan Pelabuhan Tanjung Harapan agar lebih representatif.

"Proses perbaikan Pelabuhan Tanjung Harapan target kami rampung dua bulan ke depan. Iya mudah-mudahan tercapai," katanya.