BKKBN lakukan sejumlah cara guna tingkatkan pemakaian alat kontrasepsi pada masyarakat

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, BKKBN

BKKBN lakukan sejumlah cara guna tingkatkan pemakaian alat kontrasepsi pada masyarakat

Tangkapan layar Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Eni Gustina dalam acara Pencanangan Kegiatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Bersama Mitra Kerja Tahun 2021 yang diikuti melalui Youtube BKKBN Official di Jakarta, Senin (27/9/2021). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Eni Gustina membeberkan pihaknya telah melakukan sejumlah cara guna meningkatkan pemakaian alat kontrasepsi pada masyarakat.

“Sangat penting maknanya keberhasilan Keluarga Berencana (KB) didukung dengan penggunaan kontrasepsi. Itu perlu dilakukan pembinaan terhadap peserta aktif KB agar tidak terjadi putus pakai bahkan kita berupaya untuk meningkatkan capaian modern contraceptive rate” kata Eni dalam acara Pencanangan Kegiatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Bersama Mitra Kerja Tahun 2021 yang diikuti melalui Youtube BKKBN Official di Jakarta, Senin.

Baca juga: Program sejuta akseptor KB Pekanbaru lebihi target hingga 254 persen

Selain untuk meningkatkan pemakaian alat kontrasepsi, dia mengatakan langkah-langkah tersebut dilakukan untuk terus menjaga kesinambungan pelayanan penggunaan kontrasepsi pada masyarakat di masa pandemi COVID-19.

Eni menyebutkan, langkah pertama yang dilakukan untuk meningkatkan pemakaian alat kontrasepsi yakni dengan memberikan dukungan dana biaya operasional program Keluarga Berencana (KB), yang diberikan langsung kepada dinas kesehatan kabupaten atau kota.

“Biaya ini kita berikan langsung kepada dinas kabupaten kota dengan harapan akan lebih cepat serta lebih mudah mekanisme kerjanya. Kegiatan ini ditujukan untuk mendukung kegiatan kontrasepsi jangka panjang khususnya,” ujar dia.

Baca juga: Diperpanjang pendataan PK21 Pekanbaru capai 73,6 persen

Biaya tersebut akan digunakan untuk biaya pendistribusian alat kontrasepsi, biaya penggerakan serta visitasi fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan.

Pihaknya juga sedang melangsungkan Gerakan Rumah Sakit Layanan Keluarga Berencana (Gema Kencana) di setiap rumah sakit untuk dapat membantu masyarakat mengakses edukasi dan layanan program KB.

Ia mengatakan pada tahun 2020, pihaknya berhasil meningkatkan capaian modern contraceptive rate sampai dengan 57,9 persen. Melalui program Gema Kencana itu, dia mengatakan akan terus berusaha untuk meningkatkan capaian pemakaian hingga menjadi 63,41 persen di tahun 2024.

Eni menuturkan dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia dan Hari Vasektomi Sedunia, BKKBN akan melakukan kerja sama dengan mitra kerja seperti TNI Manunggal KB Kesehatan dan kesatuan gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Bangga Kencana Kesehatan untuk melakukan pelayanan KB jangka panjang (MKJP).

Baca juga: Warga Pekanbaru bisa pasang alat KB gratis di 149 klinik, ini syaratnya

“Pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) bersama Baznas melalui rumah sakit Baznas dan fasilitas kesehatan, juga ada pemberian penghargaan bagi mitra kerja terbaik dalam mendukung kegiatan peningkatan kepesertaan KB,” kata dia menjelaskan langkah lain yang dilakukan BKKBN.

Eni mengatakan pemberian penghargaan kepada kabupaten atau kota itu, dilakukan sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan komitmen pemerintah daerah serta mitra kerja dalam meningkatkan layanan program KB dan meningkatkan layanan kesehatan ber KB.

Terakhir, dia mengatakan BKKBN telah melakukan pembentukan rumah sakit yang dijadikan sebagai unggulan untuk memberikan pelayanan KB serta meluncurkan program Trinity Bayer untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Sebanyak 10.456 peserta KB aktif Pekanbaru gunakan kontrasepsi Implant

Ia berharap melalui langkah-langkah yang telah dilakukan pihaknya, mampu meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder dan meningkatkan dukungan pemerintah daerah dalam meningkatkan realisasi pencapaian target akseptor.

“Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesertaan KB khususnya MKJP, meningkatkan pengetahuan dan wawasan stakeholder, provider, mitra kerja, meningkatkan kemitraan dan kesertaan pasangan usia subur (PUS) dan program KB di era pandemi,” ucap Eni.