BPS nyatakan ekspor timah dan nontimah Babel naik 132 persen

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Babel

BPS nyatakan ekspor timah dan nontimah Babel naik 132 persen

Pekerja menimbang tupukan timah seberat sekitar 1000 kg di pabrik PT Timah (Persero) Tbk di Mentok, Bangka, Rabu (18/12/2013). (ANTARA FOTO/Maha Eka Swasta/Koz/aa.)

Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan nilai ekspor timah dan nontimah pada Juli 2021 mencapai 212,06 juta dolar Amerika Serikat, naik 132 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 91,40 juta dolar.

"Pada Juli tahun ini, nilai ekspor komoditas timah naik 134,10 persen dan nontimah naik 122,32 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Kamis.

Baca juga: PT Timah lakukan evakuasi nelayan yang kapalnya tenggelam di Bangka

Ia mengatakan Singapura masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sekitar 15,30 persen ekspor timah pada Januari-Juli 2021 dikirim ke Negeri Singa ini.

"Apabila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor timah ke Singapura pada tahun ini naik 25,61 persen," ujarnya.

Baca juga: Miliki potensi timah, Sekda Kampar tinjau Desa Balung

Sementara itu, Korea Selatan, Belanda, India dan Jepang berada dalam lima negara tujuan utama ekspor timah pada Januari-Juli 2021. Peran empat negara berkisar antara 11,70 persen hingga 13,16 persen.

"Lima negara utama tujuan ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan sebesar 65,75 persen," katanya.

Baca juga: Polda Kalbar tembak dua residivis pencuri motor

Menurut dia ekspor nontimah Babel Januari-Juli 2021 didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 145,61 juta dolar atau 72,35 persen dari jumlah ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Nilai ini naik 51,80 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan garam, belerang dan kapur naik 80,73 persen," katanya.

"Sebaliknya, sebanyak ekspor karet dan barang dari karet, kopi, teh dan rempah-rempah serta ikan dan udang masing-masing mengalami penurunan sebesar 7,89 persen, 11,78 persen dan 27,01 persen," katanya.