Jakarta (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua kembali melakukan deportasi terhadap 76 Warga Negara Timor Leste yang diduga merupakan pelintas ilegal yang masuk melalui jalur tikus di Atambua, Kabupaten Belu.
Kepala Kanwil Kemenkuham NTT Marciana D Jone, kepada ANTARA di Kupang, mengatakan puluhan pelintas batas ilegal itu menyerahkan diri ke Kodim Belu.
Baca juga: Seorang WNA asal Australia ditemukan tewas dalam kamar kos di Denpasar
"Mereka menyerahkan diri ke Kodim Belu baru kemudian didata oleh petugas dari Imigrasi Atambua," katanya.
Dari 76 WN Timor Leste yang dideportasi itu, terdiri dari 70 orang laki-laki dan perempuan berjumlah enam orang.
Dengan pemulangan 76 orang WN Timor Leste itu maka terhitung sejak 10 Agustus hingga Jumat (27/8) sudah 705 WN Timor Leste yang sudah dideportasi.
Baca juga: Dua WNA kru film dokumenter diusir dari Aceh
"Jadi deportasi kali ini sudah dilakukan untuk keempat kali hanya dalam kurun waktu jurang dari satu bulan dengan total yang dideportasi 705 orang," ujar dia.
Marci mengatakan bahwa puluhan WN Timor Leste itu tergabung dalam persatuan pencak silat yang menurut laporan datang ke Atambua untuk mengikuti kenaikan sabuk persatuan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) di Kabupaten Belu.
Kini setelah didata, petugas Imigrasi bersama TNI dan Polri langsung mengantar mereka ke PLBN Mota Ain untuk dipulangkan ke negara asalnya.
Baca juga: Imigrasi pastikan tak ada eksodus warga India ke Riau
Sementara itu Kepala Imigrasi Atambua K.A Halim dihubungi terpisah dari Kupang mengatakan bahwa salah satu alasan banyaknya WN Timor Leste yang masuk Atambua karena minimnya personel yang berjaga di jalan-jalan tikus.
"Perbatasan NKRI-Timor Leste ini terlalu banyak jalan tikusnya yang terbentang dari ujung ke ujung sementara petugas perbatasan kedua negara terbatas personelnya," ujar dia.
Selain itu juga sarana dan prasarana kurang memadai. Kemudian juga para pelintas ilegal juga memilih melintas pada saat petugas istirahat karena memang tidak mungkin petugas perbatasan siap siaga 24 jam.
Baca juga: Malaysia gratiskan pemberian vaksin COVID-19 untuk WNA
Berita Lainnya
Kontrol gula darah penting dilakukan usai Lebaran agar terhindar dari diabetes
20 April 2024 17:04 WIB
Barbados secara resmi akui Palestina sebagai negara
20 April 2024 16:47 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno tawarkan melukat ke 35 ribu peserta WWF-10 di Bali
20 April 2024 16:38 WIB
Ini strategi awal PalmCo pasca efektif KSO dan kelola perkebunan sawit terluas di dunia
20 April 2024 16:29 WIB
Ini lagu-lagu TVXQ! yang paling ditunggu penggemar malam nanti
20 April 2024 16:24 WIB
Kemensos RI umumkan buka 40.839 formasi ASN tahun ini
20 April 2024 16:16 WIB
Xiaomi telah luncurkan pembaruan HyperOS ke seri Redmi Note 13 di India
20 April 2024 16:07 WIB
Kemensos gandeng TNI AL untuk salurkan bantuan korban erupsi Gunung Ruang
20 April 2024 15:58 WIB