Kuala Lumpur (ANTARA) - Kabinet Pemerintahan Perikatan Nasional Malaysia setuju kalau Program Imunisasi COVID-19 Nasional yang akan mulai akhir bulan ini juga akan melibatkan warga negara asing (WNA) yang tinggal di Malaysia secara gratis.
"Kabinet Menteri yang bertemu kemarin setuju kalau Program Imunisasi COVID-19 Nasional melibatkan nonwarga negara yang tinggal di Malaysia secara gratis," ujar Komite Jaminan Akses Vaksin Malaysia dalam pernyataannya di Putrajaya, Kamis.
Baca juga: Azerbaijan beri izin untuk lakukan uji klinis vaksin kombinasi AstraZeneca-Sputnik V
Sejalan dengan tema Program Imunisasi Nasional COVID-19 yaitu "Lindungi Diri Anda, Lindungi Semua" dan melalui pendekatan "tidak ada yang aman, jadi semua orang aman", pemberian vaksin gratis kepada kelompok ini setelah memperhitungkan sejumlah faktor.
Beberapa faktor tersebut adalah lingkungan aman dan bebas COVID-19 hanya mungkin dilakukan dicapai ketika sebanyak mungkin orang Malaysia diberikan vaksin dan pada masa pandemi vaksinasi adalah langkah yang manusiawi.
Komite juga mencatat sejumlah besar pasien melalui klaster yang ada dari pekerja asing (perkebunan, konstruksi dan produksi), biaya perawatan dan karantina pasien COVID-19 tinggi sebagai akibat infeksi pada klaster pekerja asing.
Kemudian pekerja asing yang telah menjadi bagian dari komunitas-komunitas dan juga berkontribusi pada perekonomian negara serta layanan oleh beberapa negara asing yang juga menyediakan vaksin untuk warga negara Malaysia di negara tersebut.
Keputusan ini akan memudahkan pemberian vaksin bukan warga negara dan membantu menyukseskan Program Imunisasi COVID-19 Nasional.
"Meski begitu, prioritas diberikan vaksin COVID-19 adalah untuk warga negara Malaysia terlebih dahulu. Informasi dan jadwal vaksin untuk warga negara
orang asing akan diumumkan nanti," kata pernyataan tersebut.
Keputusan hadiah gratis ini juga dibuat mengingat pasokan pasokan vaksin COVID-19 yang diperoleh Malaysia sudah mencukupi dan melebihi jumlah
warga negara Malaysia yang memenuhi syarat.
"Hal ini juga sejalan dengan sikap pemerintah untuk memvaksin sebanyak mungkin orang di Malaysia agar terbentuk imunitas klaster dalam upaya meredam pandemi COVID-19.
Sementara itu Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Prof Dr Sonny Zulhuda menanggapi keputusan pemerintah ini sangat menenangkan warga bukan warga negara yang tinggal di Malaysia dan berinteraksi dengan warga lokal di segala aspek kehidupan.
"Di luar pekerjaan mereka, warga asing hidup dan berbagi ruang bersama warga Malaysia di sekitar rumahnya, di tempat ibadah, di pasar dan pusat niaga, di kedai makan, di kendaraan umum dan lain sebagainya," katanya.
Maka, ujar dosen di IIUM Malaysia ini, kebijakan akses vaksin gratis untuk semua ini merupakan kebijakan yang tepat, bijak dan sangat manusiawi.
"Tahniah dan terima kasih yang sewajarnya kepada pihak pengambil keputusan di Malaysia," kata pria asal Palembang ini.
Baca juga: 419 nakes RSUD Puri Husada Tembilahan terima vaksin Sinovac
Baca juga: Bupati Meranti batal mendapat suntikan vaksin COVID-19
Pewarta: Agus Setiawan
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB