Peparnas: Penjahitpun Turut Harumkan Riau

id peparnas penjahitpun, turut harumkan riau

Pekanbaru, (antarariau) - Sugiarti, seorang tukang jahit yang juga atlet angkat berat Riau peraih medali perunggu Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XIV 2012 nomor putri kelas 44 kg tuna daksa ingin mempersembahkan hasil prestasinya itu untuk sang bunda setelah sang ayah meninggal dunia sejak beberapa tahun silam.

"Kemenangan ini saya persembahkan untuk ibu saya. Dia satu-satunya yang ada saat ini. Ayah saya sudah meninggal sejak lama," kata Sugiarti usai pengalungan medali di arena pertandingan pada Hotel Mayang Garden, Pekanbaru, Riau, Selasa.

Sugiarti berhasil menempati posisi tiga setelah berhasil mengangkat beban 45 kg di nomor angkat berat putri kelas 44 kg pada klasifikasi tuna daksa.

Wanita berusia 34 tahun yang belum menikah ini mengatakan, prestasi yang telah dicapainya merupakan kebanggan yang luar biasa.

Sugiarti mengakui baru kali ini mengikuti iven olahraga khusus difabel dan langsung mengukir prestasi membanggakan.

Dia juga rela meninggalkan sementara propesinya sebagai tukang jahit di kampung halaman, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Sugiarti berada diposisi tiga dibawah dua atlet asal Bali yang menempati posisi pertama dan kedua, masing-masing yakni Widiasih dan Triasih.

Widiasi berhasil menempati posisi teratas dan mendapatkan medali emas setelah berhasil mengangkat beban seberat 90 kg ekstra sekaligus memecahkan rekor nasional dan melampaui rekor Asia Tenggara.

Sementara Triasih, atlet Bali lainnya, menempati posisi kedua dan meraih medali perak setelah berhasil mengangkat beban 58 kg.