Pekanbaru, 23/9 (ANTARA) - Pihak Bleu Bird melampirkan hasil visum korban pemukulan yang dilakukan sekelompok pengemudi taksi Pusat Koperasi Angkatan Udara (Puskopau) di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
"Tadi malam korbannya sudah divisum dan hari ini kami sudah serahkan hasil visumnya kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti," ujar Humas Blue Bird Group Teguh, melalui telepon seluler yang dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Minggu.
Sebelumnya pada Sabtu, (22/9), pengemudi taksi Blue Bird bernama Jusril Syahputra dikeroyok sekumpulan pengemudi taksi Puskopau di portal pintu ke luar di dalam Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Tidak hanya itu saja, dia juga sempat disandera selama dua jam dari pukul 17.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB dan akhirnya dijemput pihak manajemen Blue Bird di bandara sambil mencoba menyelesaikan masalah, yang pada akhirnya mobil taksi yang sempat disandera juga bisa dibawa pulang.
Masih kata Teguh, dengan kondisi lebam-lebam di bagian wajah, kemudian dibagian dada dan perut, korban didampingi pihak manajemen melapor ke Polsek Buktiraya karena mengalami tindakan semena-semena pengemudi taksi Puskopau.
Pihaknya sangat prihatin dan mengutuk keras atas peristiwa yang menimpa pengemudi taksinya, namun tidak ada upaya permintaan maaf dari pihak Puskopau.
Masalahnya, yang pertama mencegat adalah pengemudi bukan petugas. Kalau misalnya terjadi pelanggaran, maka bisa dilaporkan ke pihak taksi Blue Bird dan jangan main hakim sendiri karena tindakan yang diambil harus sesuai aturan.
"Yang jelas, kemarin malam masalah ini sudah diselesaikan. Tapi urusan soal permintaan maaf dan kesalahpahaman yang terjadi bukan kewenangan kami tapi pihak yang berwajib, karena sudah ada delik pidana," katanya.
Kronologis versi Blue Bird Group, pada hari Sabtu pengemudinya megambil tamu dari salah satu hotel, kemudian si tamu minta diantar ke bandara untuk jemput teman.
Taksi Blue Bird menunggu di bandara dengan kondisi argo tetap jalan, kemudian tamunya datang dan pada saat keluar dia dicegat beberapa pengemudi dari taksi Puskopau.
Saksi mata mengatakan, pengemudi taksi Blue Bird takut karena banyaknya jumlah pengemudi yang mencegatnya dan dia sempat meloloskan diri.
"Tapi kemudian dia kena di pintu portal keluar, karena disitu ada antrian panjang yang pada akhirnya menjadi bulan-bulanan pengemudi Puskopau," ujar Syahnan Rangkuti, salah seorang saksi mata.
Blue Bird Grup menandai ekspansi bisnisnya di Pekanbaru dengan meluncurkan 100 unit taksi reguler pada Senin, 3 September 2011.
Dalam pengoperasian taksi Blue Bird selalu menggunakan argo meter untuk perhitungan ongkos taksi, armada yang terbaru dan terawat, pendingin udara (AC), serta para pengemudi profesional yang terpercaya dan terlatih.
Penghitungan argo meter adalah Rp3.000 per kilometer dengan biaya awal saat konsumen memasuki taksi sebesar Rp6.000.
Berita Lainnya
Ini klarifikasi Polda Metro terkait program "Mudik Sehat PSBB 2020 Big Bird"
20 May 2020 3:24 WIB
Menteri Perhubungan jajal taksi elektrik
08 September 2019 17:55 WIB
Blue Bird Tetap Kerjasama dengan Go-Jek Meski Luncurkan Aplikasi Sendiri, Jadi Tujuannya Apa?
10 March 2018 17:25 WIB
Launching Aplikasi di Pekanbaru, Blue Bird Optimis Bisa Bersaing dengan Keunggulan ini
10 March 2018 14:40 WIB
TIngkatkan Pelayanan, Blue bird Upgrade Fitur My Blue Bird
20 May 2016 8:42 WIB
Direktur Blue Bird Jadi Ketua DPP Organda
10 June 2015 12:05 WIB
Blue Bird Klaim Paling Rendah Sesuaikan Tarif
06 January 2015 21:46 WIB
Perusahaan Akui Sutrisno Pengemudi "Blue Bird"
09 December 2014 19:49 WIB