Jakarta (ANTARA) - Pengamat penerbangan Arista Atmadjati menilai kesepakatan antara PT Garuda Indonesia (Persero) dengan perusahaan Lessor Aercap Ireland Limited (Aercap) adalah keputusan tepat yang diambil di tengah kondisi pandemi COVID-19 dan kesulitan keuangan yang dialami maskapai Garuda Indonesia.
"Mungkin ini jalan yang terbaik, win-win solutions agar Garuda juga bisa beroperasi, karena keadaannya sangat sulit akibat pandemi dan pembatasan pergerakan penumpang," kata Arista kepada Antara, di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Serikat Karyawan memohon Presiden Jokowi selamatkan maskapai Garuda Indonesia
Arista mengatakan, adanya Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat jumlah penumpang maskapai nasional milik Indonesia itu turun drastis. Selain itu, kebijakan syarat perjalanan yang ketat juga membuat masyarakat tidak nyaman menggunakan transportasi udara.
Di sisi lain, kata dia, Garuda Indonesia harus dapat meyakinkan pihak Lessor bahwa maskapai nasional milik Indonesia itu tetap bisa bertahan dan kredibel dalam melaksanakan kewajibannya.
Lanjut dia, Garuda Indonesia perlu menyusun strategi melalui rencana aksi dan rencana pemasaran yang sesuai dengan ekspektasi kedua pihak.
Baca juga: Ini rencana darurat Erick Thohir selamatkan Garuda
"Garuda Indonesia harus bisa memberikan keyakinan kepada Lessor bahwa mereka kredibel untuk tetap bisa mencicil meski saat ini kondisi penerbangan sangat terbatas," ujarnya.
Terkait relokasi sembilan pesawat Boeing B737 800NG, Pengamat dari Arista Indonesian Aviation Center (AIAC) tersebut menilai tidak ada masalah. Menurut dia, seluruh kegiatan operasional penerbangan akan tetap berjalan dengan normal.
Baca juga: Mengungkap rencana Menteri BUMN selamatkan Maskapai Garuda dari ujung tanduk
"Tidak ada masalah karena Garuda Indonesia pernah relokasi pesawatnya, kalau tidak salah di Barbados. Nanti teknisnya tinggal di-copy paste saja," katanya.
PT Garuda Indonesia (Persero) batal digugat pailit oleh Lessor Aercap Ireland Limited (Aercap) usai menandatangani Global Side Letter Agreement pada 28 Juli 2021. Garuda Indonesia juga sepakat untuk menerbangkan dan merelokasi sembilan pesawat B737 800NG yang disewa Perseroan ke lokasi yang telah disetujui kedua pihak.
Baca juga: Garuda Indonesia gelar program promo khusus
Berita Lainnya
Presiden Jokowi janjikan mobil listrik untuk praktikum SMK Mamuju
23 April 2024 17:03 WIB
KPK setor Rp2,1 miliar sebagai uang pengganti terpidana Trisna Sutisna
23 April 2024 16:58 WIB
Korsel sebut rezim Korut akan berakhir jika mencoba gunakan senjata nuklir
23 April 2024 16:52 WIB
28 pesawat tiga matra TNI siap lakukan atraksi udara HUT RI di Kota Nusantara
23 April 2024 16:47 WIB
Kemlu imbau WNI di Taiwan agar tetap waspada gempa susulan
23 April 2024 16:35 WIB
Pemerintah adopsi inisiatif global tentang perlindungan anak di ruang digital
23 April 2024 15:50 WIB
PUPR: Sumber daya air jadi prioritas dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
23 April 2024 15:37 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno apresiasi program The Power of Emak-Emak
23 April 2024 15:18 WIB