Jakarta (ANTARA) - Emma Stone dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menggugat Disney atas rilis Cruella di Disney+.
"Cruella" ditayangkan secara bersamaan di bioskop dan di Disney+ pada 28 Mei, menggunakan fitur Akses Premier seharga 29,99 dolar AS berbarengan dengan "Mulan" dan "Raya and The Last Dragon".
Baca juga: Film "House of Gucci" rilis trailer baru, siap tayang 24 November
Sementara film yang dibintangi Stone itu dianggap sukses di antara penonton dan kritikus, angka box office-nya tidak terlalu mengesankan. Banyak yang berspekulasi bahwa rilis hibrida Cruella jadi penyebabnya.
Yang terbaru, Disney merilis "Black Widow" yang sangat dinanti, meskipun film Marvel itu lumayan sukses untuk masa pandemi, pemain Natasha Romanoff merasa dirugikan besar. Scarlett Johansson mengajukan gugatan terhadap Disney, dengan alasan bahwa rilis "Black Widow" di Disney+ adalah pelanggaran kontraknya.
Gaji Johansson sendiri bergantung pada jumlah raupan box office film, yang dia yakini terhalang oleh model Premier Access.
Baca juga: Serial "Hawkeye" akan tayang mulai 24 November
Karena Johansson sudah berbicara, Emma Stone dikabarkan jadi yang berikutnya.
Mantan Editor THR Matt Belloni melalui buletin eksklusifnya "What I'm Hearing..." melaporkan bahwa Stone saat ini sedang mempertimbangkan gugatannya sendiri.
"Emma Stone, bintang Cruella, dikatakan mempertimbangkan pilihannya," tulisnya dikutip dari ScreenRant pada Senin.
Baca juga: Film horor-komedi terbaru berjudul Ghibah siap tayang di Disney+ Hotstar
Belloni pun menyebut nama Emily Blunt sebagai talenta yang bisa angkat bicara setelah "Jungle Cruise" dibuka akhir pekan ini. Dia menyebut Disney "sangat sulit untuk dihadapi" dalam situasi seperti ini, menambahkan bahwa rekan-rekan kreatif telah menunggu seseorang yang menjadi sorotan untuk berbicara.
Belloni menunjukkan bahwa Johansson mendapat banyak dukungan dari sesama artis dan berspekulasi bahwa masalah ini tidak akan segera reda.
Pengacara Disney dengan cepat menanggapi tindakan Johansson dengan pernyataan kontroversial. Studio mengklaim bahwa mereka sepenuhnya mematuhi semua ketentuan dalam kontrak Johansson. Kemungkinan upaya untuk melemahkan klaim aktris tersebut, pernyataan itu mengatakan gajinya tidak terhalang oleh rilis Disney+, tetapi malah meningkat.
Baca juga: Netflix tengah menyiapkan film adaptasi Marilyn Monroe
Beberapa kejelasan untuk kontroversi yang tak terduga tidak diragukan lagi berasal dari dokumen kontrak yang sebenarnya, meskipun Disney tidak mungkin mempublikasikannya.
Sementara Johansson tentu saja sosok yang kuat, melawan perusahaan yang maha kuasa seperti perusahaan Walt Disney memunculkan citra situasi layaknya David vs Goliath. Masalahnya, seseorang setajam Johansson tidak akan mungkin berhadapan langsung dengan Disney tanpa pijakan kuat untuk berdiri. Jika Stone berbicara tentang Cruella dalam beberapa minggu mendatang, itu bisa menjadi paku di peti mati Premier Access.
Baca juga: Film animasi "Ini Budi" akan dicanangkan jadi materi belajar sekolah
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB