Jakarta (ANTARA) - Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Satu Kahkonen mengatakan semakin cepatnya adopsi teknologi digital menjadi secercah harapan di tengah pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Kita melihat bahwa rumah tangga dan masyarakat sudah semakin bergantung pada teknologi digital untuk kegiatan sehari-hari, baik untuk bekerja dari rumah, belanja secara daring, melakukan pendidikan dari jarak jauh, dan kegiatan-kegiatan yang lain," kata Satu Kahkonen dalam peluncuran World Bank Indonesia Digital Report secara virtual di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Bank Dunia rekomendasikan empat kebijakan agar RI mampu bangkit dari krisis
Pada saat yang sama, lembaga pemerintah juga sudah menggunakan teknologi ini untuk mengatasi tantangan-tantangan kesehatan akibat pandemi. Dengan teknologi, menurutnya, pemerintah juga semakin bisa menyalurkan bantuan-bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Bagi perusahaan, teknologi digital sudah membantu mereka untuk terus beroperasi dan ini sudah menjadi peringatan dan pengingat bahwa untuk siap di masa yang akan datang, inovasi digital menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam bentang lahan bisnis yang akan datang," ujarnya.
Selanjutnya, aplikasi dan teknologi digital juga berpotensi terus dimanfaatkan untuk membantu pemulihan ekonomi, serta pembangunan di Indonesia. Namun, pemerintah perlu terlebih dahulu meningkatkan daya saing di masa yang akan datang.
Baca juga: Bank Dunia alokasikan dana sebesar 2 miliar dolar untuk vaksin di negara berkembang
Selain itu, manfaat dari ekonomi digital tidak bisa langsung dirasakan oleh seluruh masyarakat. Beberapa masyarakat di Indonesia kemungkinan tidak bisa segera berpartisipasi dalam teknologi digital.
"Sebagai contoh, terlepas dari capaian-capaian untuk memperluas konektivitas digital, hampir separuh dari masyarakat dewasa di Indonesia masih tidak bisa mengakses internet, dan artinya mereka tidak bisa memanfaatkan buah dari teko digital ini," katanya.
Ia mengatakan Indonesia harus melakukan pembangunan digital yang inklusif untuk mengurangi kesenjangan penggunaan teknologi digital. Di samping itu, pemerintah juga perlu memberikan pelatihan kepada masyarakat agar terampil memanfaatkan perekonomian digital.
"Kemudian ada tantangan terkait dengan peraturan dari pemerintah, bagaimana pemerintah bisa memastikan tekno digital ini bisa mendukung inklusif," kata Satu.
Baca juga: Bank Dunia setuju danai 500 juta dolar untuk program tanggap COVID-19 Indonesia
Berita Lainnya
Kementerian ESDM setuju total tonase produksi batubara 2024 capai 922 juta ton
19 March 2024 15:46 WIB
Hati-hati untuk memanfaatkan layanan prosedur kecantikan berdiskon
19 March 2024 15:42 WIB
Delegasi Rusia kunjungi Korut di tengah hubungan kedua negara yang semakin erat
19 March 2024 15:33 WIB
Kakanwil Kemenkumham Riau buka workshop di Inhu, ini temanya
19 March 2024 15:16 WIB
Menkominfo telah menurunkan 1.971 berita hoaks di media sosial tentang pemilu
19 March 2024 14:58 WIB
ITS luncurkan purwarupa PLTS struktur apung laut pertama di Indonesia
19 March 2024 14:34 WIB
Desa di Kaltim bertransformasi bangun ketahanan pangan secara berkelanjutan
19 March 2024 14:13 WIB
Pakar: Masyarakat diingatkan tak berbuka puasa dengan merokok
19 March 2024 13:56 WIB