Realisasi trenasfer dana desa di Riau capai Rp11,44 triliun, terbanyak di Bengkalis

id TKDD,Djpb, ditjen perbendaharaan

Realisasi trenasfer dana desa di Riau capai Rp11,44 triliun, terbanyak di Bengkalis

Proses pembangunan di sebuah daerah di Provinsi Riau. (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau mencatat realisasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) setempat sudah mencapai Rp11,44 triliun hingga semester pertama tahun 2021.

"Realisasinya mencapai 54,94 persen dari total rencana pagu satu tahun Rp20,83 triliun," kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau, Ismed Saputra di Pekanbaru, Kamis.

Realisasi ini bervariasi pada 12 kabupaten/kota di Riau, ada yang sudah melebihi target bulan berjalan namun ada juga yang masih di bawah.

"Kabupaten Bengkalis merupakan pemerintah daerah dengan tingkat realisasi TKDD paling tinggi mencapai 68,6 persen, sedangkan Pemkab Indragiri Hulu (Inhu) memiliki tingkat realisasi terendah berkisar 34,6 persen," katanya.

Besaran pagu TKDD yang bersumber dari APBN Riau sebanyak Rp20,83 triliun, nilai ini diharapkan tersalurkan 100 persen guna menggerakkan ekonomi daerah terutama di masa pandemi COVID-19 yang banyak mengalami krisis.

"Dari data kami hingga semester I realisasi Dana TKDD di Riau tercapai Rp11,44 triliun, atau 54,94 persen ini harus terus digesa," katanya.

Adapun rincian realisasi TKDD per kabupaten di Riau mulai dari yang terbesar sebagai berikut, Bengkalis mencapai Rp1,77 triliun atau 68,6 persen. Diikuti oleh Pemerintah Provinsi Riau mencapai Rp2,93 triliun atau 61,6 persen, Siak mencapai Rp806,1 miliar atau 58,3 persen.

Kemudian, Pekanbaru tersalur Rp691,5 miliar atau 54,7 persen, Kampar tersalur Rp950,4 miliar atau 53,9 persen, Rokan Hilir tersalur Rp708,7 miliar atau 52,1 persen, Dumai tersalur Rp389,8 miliar atau 51,7 persen.

Selanjutnya, Indragiri Hilir tersalur Rp768,3 miliar atau 51,1 persen, Rokan Hulu tersalur Rp621,4 miliar atau 51,1 persen, Kepulauan Meranti tersalur Rp410,7 miliar atau 50,2 persen, Kuantan Singingi tersalur Rp508,1 miliar atau 46,5 persen, Pelalawan tersalur Rp475,5 miliar atau 40,8 persen.

"Terakhir, Pemda Inhu baru tersalur Rp401,6 miliar atau 34,6 persen. Ini terendah realisasinya," tukasnya.

Baca juga: Korupsi Dana Desa, mantan Kades Mekong di Meranti ditahan

Baca juga: Bupati Meranti meradang pembayaran gaji BPD mandek