Jakarta (ANTARA) - Jackie Chan baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk menjadi anggota Partai Komunis China.
Chan telah lama menjadi salah satu selebritas Hong Kong yang paling sering dan paling menonjol terlibat dalam upaya propaganda untuk Partai Komunis yang berkuasa di wilayah China daratan. Dia pun baru-baru ini membawa pengabdian publiknya kepada rezim Tiongkok ke tingkat yang baru.
Baca juga: "Drive My Car" karya tulis Haruki Murakami diadaptasi ke film, bersaing di Cannes
Chan menyatakan kekagumannya pada Partai Komunis dalam sebuah simposium yang diselenggarakan oleh Asosiasi Film China pekan lalu untuk mempelajari dan menerapkan semangat dari pidato utama yang disampaikan oleh Presiden China Xi Jinping.
"Di luar negeri mereka sering berkata, 'bangga menjadi orang Tionghoa.' Saya sangat beruntung menjadi orang Tionghoa, tetapi saya juga sangat iri karena Anda semua adalah anggota Partai," kata Chan mengutip Variety pada Kamis.
"Saya hanya berpikir Partai Komunis China benar-benar luar biasa. Apa yang dikatakan Partai, apa yang dijanjikan, tidak perlu 100 tahun untuk dicapai, pasti akan tercapai hanya dalam beberapa dekade. Saya ingin menjadi anggota Partai!" imbuh Chan.
Pernyataannya ini diikuti dengan tepuk tangan meriah dari orang-orang yang hadir.
Awal bulan ini, Chan berpartisipasi di tengah panggung dalam acara tontonan propaganda besar yang diadakan oleh Partai Komunis di Stadion National Bird's Nest yang berkapasitas 91.000 orang di Beijing, yang paling dikenal di luar negeri sebagai lokasi upacara pembukaan Olimpiade 2008.
Dalam acara bertabur bintang yang dirilis pada peringatan 1 Juli melalui lembaga penyiaran negara, CCTV, Chan menyanyikan bagian dari "Yellow River Cantata", sebuah karya patriotik klasik yang digubah selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua.
Aktor asal Hong Kong itu bergabung bersama Angela Chang dari Taiwan dan Liu Naiqi, seorang penyanyi tenor dari Makau. Mereka bernyanyi ditemani oleh ribuan penampil yang berpakaian seperti tentara dari Eighth Route Army, sebuah kelompok militer di bawah komando Partai Komunis selama konflik di akhir tahun 1930-an dan 1940-an.
Pertunjukan itu berlangsung di hari yang sama ketika sejumlah orang di negara asalnya, Hong Kong, ditangkap karena aksi demonstrasi untuk menentang kontrol Partai Komunis yang semakin besar atas wilayah tersebut.
Pada 8 Juli atau seminggu setelah pertunjukan, dalam pertemuan Asosiasi Film China Chan mengatakan mengagumi semangat Eighth Route Army.
"Para prajurit itu menghadapi senapan mesin sambil mengenakan sandal jerami dan menggunakan pistol sekali tembak, dan menghadapi persenjataan canggih dengan pedang dan tombak. Saya pikir Eighth Route Army kita benar-benar luar biasa!" ujar Chan.
Baca juga: Margot Robbie katakan ingin istirahat dari peran Harley Quinn
Baca juga: Nikita Willy adu peran dengan Dimas Anggara di serial drama "Satu Amin Dua Iman"
Berita Lainnya
Mitsubishi Electric Indonesia lakukan inovasi dan solusi untuk lingkungan hijau
26 April 2024 17:02 WIB
Relawan: Partai Keadilan Sejahtera akan ikuti jejak PKB dan NasDem masuk koalisi
26 April 2024 16:29 WIB
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional di Indonesia untuk perkuat bisnis penerbangan
26 April 2024 16:10 WIB
Mendag Zulkifli Hasan memusnahkan baja tulang tak sesuai SNI senilai Rp257 miliar
26 April 2024 15:31 WIB
Ilmuwan ungkap rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
26 April 2024 15:16 WIB
72 tahun diplomatik, Indonesia-Kanada adakan Dialog Pertahanan Perdana di Jakarta
26 April 2024 15:05 WIB
Menlu Retno sebut satgas judi online lindungi WNI dari kejahatan transnasional
26 April 2024 14:17 WIB
Jeniffer Aniston akan buat ulang film klasik hits tahun 1980 "9 to 5"
26 April 2024 14:04 WIB