Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 610 siswa kelas XI dan XII SMA Negeri I Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mendapatkan vaksinasi COVID-19 dalam upaya menyukseskan program pemerintah vaksinasi anak usia 12-17 tahun dengan harapan terbentuknya kekebalan kelompok ditingkat pelajar.
"Tentunya vaksinasi anak bisa dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari para orang tua mereka," kata pelaksana tugas Kepala SMA N 1 Pekanbaru, Budi AriantodiPekanbaru, Rabu.
Dia mengatakan, untuk pelaksana vaksin COVID-19 adalah dari enam Tim vaksin Dinkes Kota Pekanbaru dan Tim RS Bayangkari Pekanbaru, sedangkan pemberian vaksin merupakan salah satu upaya yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung.
Selain pelajar SMAN 1 Pekanbaru yang diundang untuk divaksin, katanya, pihaknya juga disurati oleh Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk membawa siswa dari SMA 8, SMA 9, SMK 1, SMK 2 dan SMK 3, masing-masing dengan 60 siswa untuk divaksin. Dari lima sekolah itu ada penambahan sebanyak 300 siswa lagi untuk divaksin.
"Jadi ada 910 siswa yang mendapatkan vaksin COVID-19 dari yang diminta panitia sekitar 1.000 siswa, dan yang datang untuk divaksin juga harus mendapat persetujuan orang tua mereka. Kita hanya mengimbau agar orang tua mengijinkan, jika ada kondisi kesehatan anak tidak memungkinkan, maka itu tergantung orang tua untuk tidak mengijinkan anaknya," katanya.
Dan vaksin di SMA N 1 ini, katanya lagi, alhamdulillah menjadi sekolah pertama yang melaksanakan program instruksi Presiden Jokowi tingkat SLTA sedangkan untuk SMP pertama di Pekanbaru digelar oleh SMP Negeri 13 Pekanbaru.
"Kita gembira melaksanakan vaksinasi untuk siswa ini dengan harapan setelah anak-anak divaksin, pembelajaran tatap muka bisa cepat dilaksanakan sehingga kekebalan komunal bisa cepat tercapai," kata Budi Arianto, guru Bidang Studi Fisika dan Wakil Bidang Humas SMA Negeri 1 Pekanbaru.
Sejumlah orang tua antusias mengantar anak mereka untuk divaksin, karena selain protokol kesehatan pemberian vaksin sekaligus menekan kecemasan terhadap anaknya untuk menghindari penularan virus mematikan itu.
"Saya setuju anak divaksin, sedikit kecemasan bisa terobati, karena anak sudah mendapatkan kekebalan komunal itu. Jika mereka divaksin, anak bisa mengikuti proses belajar tatap muka, dan terhindari dari COVID-19," kata Lydia orang tua siswa kelas XI MIPA 4 dari Naifah Anindya.
Menurut Naifah, saat dirinya divaksin pertama, setelah 15 menit menunggu reaksi vaksin COVID-19 itu, tidak merasakan gejala lainnya, kecuali pangkal lengan bekas suntik vaksin agak kebas bagian dari rekasi vaksin tersebut. Untuk vaksin kedua adalah pada 11 Agustus 2021 di Pukesmas Pekanbaru, kota Jl Teuku Umar N0.68 pada pukul 08.00 - 10.00 WIB.
"Ayo anak-anak Indonesia jangan takut dan segera divaksin, jika kita sehat generasi muda sehat, Indonesia jadi sehat. Mari kita sukseskan program pemerintah ini," kata Naifah.
Berita Lainnya
14 warga dilaporkan meninggal akibat banjir tiga meter di Kabupaten Luwu
04 May 2024 10:24 WIB
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB