Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) mendukung vaksinasi gotong royong (VGR) yang bisa diakses individu atau perorangan dengan berbayar.
"Diharapkan dengan langkah strategis ini, maka cakupan yang lebih luas lagi dalam penanganan COVID-19, lebih khusus terkait akselerasi vaksinasi akan lebih cepat tercapai dan mudah dijangkau masyarakat," kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) James Allan Rarung kepada ANTARA, Jakarta, Senin.
Baca juga: Ketua MPR minta pemerintah awasi implementasi vaksin berbayar cegah penyalahgunaan
James menuturkan aksi tersebut akan mendorong perluasan akses vaksin kepada masyarakat, dan mempercepat pencapaian kekebalan kelompok (herd immunity).
Program vaksinasi gotong royong berbeda dengan program vaksinasi gratis untuk rakyat yang masih terus berlangsung sampai dengan saat ini.
"Vaksin yang digunakan untuk vaksin gotong royong adalah Sinopharm, berbeda dengan vaksin yang dipakai untuk program pemerintah yaitu Sinovac," katanya.
Sebelumnya, Pelaksana tugas Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra mengatakan program vaksinasi gotong royong individu tahap pertama akan tersedia di delapan klinik yang tersebar di enam kota, yakni tiga klinik di Jakarta, lalu Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Bali.
PT Kimia Farma Diagnostika menyediakan 5.000 dosis vaksin untuk setiap titik sambil melihat kesiapan maupun permintaan masyarakat.
Perusahaan itu siap memberikan Vaksinasi Gotong Royong individu untuk masyarakat di Jawa dan Bali dengan jumlah vaksin mencapai 1,5 juta dosis.
Agus menuturkan program vaksinasi gotong royong individu tahap pertama akan tersedia di delapan klinik yang tersebar di enam kota, yakni tiga klinik di Jakarta, lalu Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Bali.
Selain menyediakan vaksin di klinik, Kimia Farma Diagnostika juga akan memperluas jangkauan vaksinasi mulai dari bandara hingga ke pusat-pusat perbelanjaan di berbagai kota besar usai pemerintah mencabut kebijakan PPKM Darurat.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, pemerintah telah menetapkan harga vaksin dosis lengkap Sinopharm berbayar untuk individu sebesar Rp879.140 per orang.
Harga itu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021.
Keputusan Menteri Kesehatan tersebut berisi tentang sejumlah aturan terkait penetapan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam pelaksanaan pengadaan vaksin COVID-19 dan tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan vaksinasi gotong royong.
Sesuai dengan aturan tersebut, harga vaksin per dosis Rp321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910 sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp439.570 per dosis.
Baca juga: Indonesia kembali menerima 10 juta dosis tambahan bahan baku vaksin Sinovac
Baca juga: Menkes Budi Gunadi terima bantuan 1.000 tabung oksigen dan 1 juta vaksin COVID-19
Berita Lainnya
Rusia berharap dapat lanjutkan dialog dengan AS usai kemenangan Donald Trump
16 November 2024 12:06 WIB
Presiden Prabowo Subianto bertemu PM Luxon bahas perdagangan hingga inovasi
16 November 2024 11:53 WIB
PT PAL dan Kemhan laksanakan proses keel laying kapal Fregat Merah Putih ke-2
16 November 2024 11:35 WIB
Donald Trump pilih Karoline Leavitt sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih
16 November 2024 11:25 WIB
Simak LISA BLACKPINK buka Fan Meetup di Jakarta hingga Gaikindo soal PPN 12 persen
16 November 2024 11:16 WIB
SEVENTEEN dikabarkan akan tambah jadwal konser di Indonesia pada Februari 2025
16 November 2024 11:00 WIB
Ketua DPR Puan Maharani sebut judi daring berpotensi buat hak anak terabaikan
16 November 2024 10:38 WIB
Gunung Semeru mengalami beberapa kali erupsi pada Sabtu pagi
16 November 2024 10:32 WIB