New York (ANTARA) - Dewan Keamanan PBB pada Jumat (9/7) memperpanjang operasi bantuan lintas batas ke Suriah dari Turki setelah Rusia menyetujui kesepakatan dalam pembicaraan menit terakhir dengan Amerika Serikat, memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada jutaan warga Suriah selama 12 bulan ke depan.
"Orang tua dapat tidur malam ini karena mengetahui bahwa selama 12 bulan ke depan anak-anak mereka akan diberi makan. Perjanjian kemanusiaan yang kami capai di sini benar-benar akan menyelamatkan nyawa," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.
Baca juga: Menlu Retno Marsudi soroti peningkatan partisipasi perempuan dalam misi PBB
Rusia dan Amerika Serikat, yang hubungannya penuh dengan sejumlah masalah, keduanya menggambarkan pemungutan suara dengan suara bulat pada Jumat oleh 15 anggota Dewan Keamanan sebagai momen penting.
"Kami berharap ini mungkin menjadi titik balik yang memang sejalan dengan apa yang didiskusikan Putin dan Biden di Jenewa," kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia kepada wartawan setelah pemungutan suara.
"Ini menunjukkan bahwa kita dapat bekerja sama ketika ada kebutuhan dan ketika ada kemauan juga."
Presiden AS Joe Biden telah mengangkat pentingnya operasi bantuan lintas batas dengan Presiden Rusia Vladimir Putin ketika mereka bertemu di Jenewa pada Juni.
Pemerintahan Biden memperingatkan bahwa setiap kerja sama di masa depan dengan Rusia mengenai Suriah akan berisiko jika pengiriman bantuan lintas batas ditutup.
"Ini menunjukkan apa yang bisa kita lakukan dengan Rusia jika kita bekerja dengan mereka secara diplomatis untuk tujuan bersama," kata Thomas-Greenfield kepada wartawan.
"Saya berharap dapat mencari peluang lain untuk bekerja dengan Rusia dalam isu-isu yang menjadi kepentingan bersama."
Mandat dewan untuk operasi bantuan jangka panjang itu akan berakhir pada Sabtu. Dewan tersebut pertama kali mengesahkan operasi bantuan lintas batas ke Suriah pada 2014 di empat titik, tetapi itu dikurangi tahun lalu menjadi satu titik dari Turki ke daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah, karena oposisi Rusia dan China.
Rusia, sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, tidak terlibat dalam pembicaraan mengenai resolusi yang dirancang oleh Irlandia dan Norwegia yang awalnya mencari akses bantuan dari Turki dan Irak selama 12 bulan.
Kemudian pada Kamis, Rusia mengusulkan pembaruan enam bulan hanya untuk penyeberangan Turki.
Setelah negosiasi antara Thomas-Greenfield dan Nebenzia pada Jumat pagi, dewan dengan suara bulat mengadopsi resolusi kompromi yang meminta laporan PBB tentang akses bantuan Suriah dalam enam bulan, tetapi para diplomat mengatakan tidak memerlukan pemungutan suara lagi pada Januari untuk kembali memperpanjang lintas- operasi perbatasan.
Rusia mengatakan operasi bantuan itu sudah ketinggalan zaman dan melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Suriah.
Dalam gesekan di Amerika Serikat dan lainnya, Rusia dan China juga menyalahkan sanksi sepihak atas beberapa penderitaan Suriah.
Baca juga: Sekjen PBB Antonio Guterres desak AS hapus sanksi Iran seperti kesepakatan pada 2015
Baca juga: DK PBB dukung Uni Afrika untuk tengahi konflik bendungan Ethiopia
Sumber : Reuters
Berita Lainnya
Menteri PANRB: Arahan Presiden Prabowo Subianto soal pelayanan publik jadi perhatian
12 December 2024 16:43 WIB
Menkes sebut perlu transparansi terkait harga obat guna tangani harga mahal
12 December 2024 16:28 WIB
Dalang kondang Warseno Slenk tutup usia
12 December 2024 16:16 WIB
AHY sebut arah paradigma baru transmigrasi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
12 December 2024 16:05 WIB
Pemerintah minta pengelola koperasi manfaatkan lokapasar agar mampu bersaing
12 December 2024 15:39 WIB
PSI DKI ucapkan selamat kepada pasangan Pramono-Rano Karno
12 December 2024 15:20 WIB
Jadwal lengkap pertandingan timnas Indonesia melawan Laos nanti malam
12 December 2024 14:43 WIB
Sukacita perayaan Natal karyawan PTPN IV Regional III
12 December 2024 14:38 WIB