Menlu Retno Marsudi soroti peningkatan partisipasi perempuan dalam misi PBB

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,PBB

Menlu Retno Marsudi soroti peningkatan partisipasi perempuan dalam misi PBB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berbicara pada seminar daring tentang peran perempuan dalam Misi Perdamaian PBB, Kamis (8/7/2021) (ANTARA/HO-Kemlu RI)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyoroti peningkatan partisipasi perempuan dalam berbagai misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam seminar daring "Action for Peacekeeping (A4P) Women, Peace and Security (WPS) Champions: Practical Recommendations for Breaking Barriers for Women in Peacekeeping" pada Kamis (8/7).

"Total 183 pasukan perdamaian perempuan di berbagai misi perdamaian PBB menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus menambah jumlah dan mendukung penciptaan lingkungan yang kondusif bagi pasukan perempuan dalam misi PBB," ujar Retno seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Kemlu RI, Jumat.

Baca juga: Usai jalankan misi perdamaian, KRI Sultan Hasanuddin-366 singgah di Kolombo

Pada acara tersebut, Menlu menekankan bahwa mengatasi hambatan untuk pasukan perdamaian perempuan merupakan hal penting untuk memastikan partisipasi penuh perempuan dalam misi perdamaian.

"Rekomendasi yang disampaikan hari ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk PBB dalam merumuskan kebijakan yang akan menjadi katalis bagi peningkatan peran perempuan di misi PBB," kata dia.

Sejalan dengan komitmen Indonesia untuk memajukan peran perempuan dalam misi perdamaian PBB, Retno menyampaikan tiga rekomendasi yang perlu dilakukan.

Pertama, pentingnya mendesain infrastruktur yang sensitif terhadap gender pada misi perdamaian. Memastikan lingkungan yang aman bagi pasukan perdamaian perempuan merupakan prioritas utama Indonesia sebagai salah satu negara kontributor pasukan terbesar pada misi PBB.

"Hal kedua yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan identifikasi hambatan pada tingkat nasional," kata Menlu.

Upaya melakukan identifikasi hambatan ini harus disesuaikan dengan budaya dan situasi lokal dari masing-masing negara agar dapat diperoleh hasil yang maksimal.

Terakhir, Menlu Retno juga menekankan dukungan Indonesia pada jejaring pasukan perdamaian perempuan.

"Jejaring ini akan memberikan dukungan tambahan untuk mendukung peningkatan jumlah pasukan perempuan pada misi PBB," kata dia.

Menutup pidatonya, Menlu Retno menegaskan bahwa partisipasi penuh, efektif, dan bermakna dari perempuan dalam misi PBB merupakan tanggung jawab bersama.

"Indonesia akan selalu berkomitmen untuk menjadi bagian dalam hal ini," tambahnya.

Pertemuan A4P WPS Champions merupakan bagian dari rangkaian seminar daring tingkat ahli yang diselenggarakan oleh Indonesia bersama Irlandia, Jerman, Bangladesh, Afrika Selatan, Kenya, dan Namibia.

Peran Indonesia tercermin melalui partisipasi mantan personel pasukan perdamaian perempuan Indonesia sebagai narasumber pada salah satu seminar tersebut.

Pada acara yang sama, negara penyelenggara juga menyerahkan dokumen rekomendasi tentang upaya mengatasi hambatan partisipasi perempuan dalam misi PBB kepada perwakilan Sekretaris Jenderal PBB untuk Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB.

Baca juga: Setahun masa pandemi COVID-19, misi paramedis capai kekebalan pandemi

Baca juga: PBB sahkan resolusi gagasan dari Indonesia soal misi perdamaian