Presiden China Xi Jinping berjanji selesaikan 'penyatuan kembali' China dengan Taiwan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,China

Presiden China Xi Jinping berjanji selesaikan 'penyatuan kembali' China dengan Taiwan

Presiden China Xi Jinping melambaikan tangannya dari balkon yang terdapat foto mendiang pendiri China Mao Zedong pada acara peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China di Lapangan Tiananmen di Beijing, China, Kamis (1/7/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/wsj.)

Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping pada Kamis berjanji untuk menyelesaikan "penyatuan kembali" negara itu dengan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan berjanji untuk "menghancurkan" setiap upaya kemerdekaan formal untuk pulau itu.

Xi menyampaikan sikap keras itu pada saat peringatan ulang tahun ke-100 Partai Komunis yang berkuasa.

Baca juga: China daratan laporkan ada 19 kasus tambahan COVID-19

China menganggap Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai bagian dari wilayahnya.

China di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping telah meningkatkan upaya untuk menegaskan klaim kedaulatannya terhadap Taiwan, termasuk dengan mengirim jet tempur dan pembom ke dekat pulau itu secara teratur.

"Memecahkan pertanyaan Taiwan dan mewujudkan penyatuan kembali tanah air adalah tugas sejarah yang tak tergoyahkan dari Partai Komunis China dan aspirasi bersama semua rakyat China," kata Xi dalam pidatonya dari Lapangan Tiananmen Beijing.

"Semua putra dan putri China, termasuk rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan, harus bekerja sama dan bergerak maju dalam solidaritas, dengan tegas menghancurkan setiap plot-plot untuk 'kemerdekaan Taiwan'," ujar Xi.

Walaupun China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, Xi menyerukan proses "penyatuan kembali secara damai".

Namun, Xi juga mengatakan bahwa tidak ada yang boleh "meremehkan tekad, tekad, dan kemampuan kuat rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah".

Dewan Taiwan untuk Urusan China Daratan mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya sedang mengerjakan tanggapan atas komentar Xi.

Setelah kalah perang saudara dari Partai Komunis Mao Zedong, pihak Pemerintah Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada 1949.

Sebagian besar orang Taiwan tidak menunjukkan minat untuk berada di bawah pemerintahan China. Pemerintah Taiwan mengatakan hanya penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka, dan telah mengecam tekanan dari China.

China meyakini pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen adalah seorang separatis yang bertekad untuk mendeklarasikan kemerdekaan.

Namun, Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan memang sudah merdeka dengan nama resminya, Republik China.

Baca juga: Tontonan drama romantis China dan Korea untuk temani Anda di bulan Juni

Baca juga: China tangkap seorang warga Italia yang palsukan sertifikat kesehatan


Sumber: Reuters