Pekanbaru, (antarariau) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru, Riau, mengimbau para pedagang menjual makanan dan minuman dalam kemasan parsel yang berkualitas.
"Maksudnya, yakni jangan sampai ada produk makanan dan minuman yang mengandung zat berbahaya serta kedaluwarsa," kata Kepala BBPOM Pekanbaru I Gde Nyoman Suandi di Pekanbaru, Jumat.
Para pedagang, katanya, sebaiknya juga jangan hanya memikirkan keuntungan besar hingga menyampingkan kesehatan pelanggan atau masyarakat.
"Jangan mengambil kesempatan Ramadhan ini sebagai upaya menggali keuntungan yang sebesar-besarnya namun mengesampingkan kesehatan masyarakat," katanya.
Nyoman juga mengimbau masyarakat lebih selektif dalam memilih berbagai produk makanan dan minuman saat Ramadhan 1433 Hijriah.
Terlebih dalam pemilihan parsel yang akan dibagikan kepada sejumlah kerabat dan rekanan kerja atau bisnis, katanya, sebaiknya selalu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap sejumlah produk makanan dan minuman yang ada di dalamnya.
Ia mengatakan, pada Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri 1433 Hijriah, biasanya marak para perajin parsel dengan berbagai model dan keunikan.
"Namun masyarakat jangan sampai terkecoh dengan penampilan parsel-parsel yang disajikan pedagang. Tetap fokus untuk teliti melihat produk-produk yang ada di dalamnya," kata dia.
Seringkali, kata Nyoman, hal tersebut justru dimanfaatkan kebanyakan oknum pedagang makanan dan minuman untuk menjual produk lama atau ajang cuci gudang.
Ia mengatakan, dengan menjual makanan berkemasan melalui parsel dan memberikan harga yang relatif murah, biasanya kebanyakan konsumen sering tergiur karena bentuk dan kemasan yang menarik.
"Nah, hal demikian yang berpotensi merugikan konsumen. Jadi sebaiknya memang harus berhati-hati. Kalau perlu, dalam pengisian parsel, konsumen langsung menyaksikannya sendiri, sehingga bisa memastikan produk makanan atau minuman yang disusun di dalamnya itu benar-benar masih layak konsumsi," katanya.
Pada kesempatan terpisah, petugas Humas BBPOM Pekanbaru Ibrahim mengakui bahwa sepanjang Ramadhan dan menjelang Lebaran memang biasanya banyak jenis makanan dan minuman yang tidak layak dikonsumsi beredar.
"Modusnya yakni salah satunya melalui bingkisan parsel, dimana banyak makanan kedaluwarsa hingga yang kemasannya rusak pun dipasarkan," katanya.