Pekanbaru, (antarariau) - Mimpi Provinsi Riau untuk mengembangkan mobil listrik "University of Riau Eco Car" (Urica) tampaknya tidak terwujud, karena mengalami permasalahan klasik yakni terkendala dana.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Riau, Tengku Dahril kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa, mengaku tidak menampik sulitnya mengembangkan mobil listrik Urica tersebut.
"Cuma sayangnya mobil kita ini tidak dikembangkan, sehingga keduluan dengan mobil listrik yang di uji coba oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan," katanya.
Ia mengatakan, jika potensi mobil listrik Urica dari dahulu dikembangkan, tentu tidak akan terbengkalai seperti saat ini.
"Padahal ini merupakan hasil kreasi dari mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Riau," ujarnya.
Dia menyatakan, minimnya anggaran untuk mengembangkan mobil listrik Urica menjadi satu-satunya kendala. "Anggaran tidak tersedia, itu saja masalahnya," tegasnya.
Mobil listrik produksi Unrica pernah diajukan untuk digunakan dalam acara Peringatan Hari Nusantara di Dumai beberapa waktu lalu dan direncanakan mobil itu akan dipakai oleh presiden dan wakil presiden.
Kedati demikian, Dahril masih optimis mobil listrik buatan anak Riau itu masih bisa dikembangkan lagi dengan dukungan dari pemerintah pusat dan Provinsi Riau serta pihak terkait dalam memproduksi mobil tersebut.
Anggaran untuk mengembangkan mobil Urica itu tidak terlalu besar. "Sekitar Rp100 sampai Rp150 juta saja untuk produksi 2 unit mobil," jelasnya.
Kualitas dari mobil Urica tidak kalah dengan mobil listrik yang dibuat warga Depok, Jawa Barat itu, apalagi bahan bakar mobil tergolong ramah lingkungan.
Kalau Tak Terkendala Dana, UR Sudah Punya Mobil Listrik
