Taufan: Uang Rp1,8 Milliar Untuk Seluruh Anggota DPRD

id taufan uang, rp18 milliar, untuk seluruh, anggota dprd

Taufan: Uang Rp1,8 Milliar Untuk Seluruh Anggota DPRD

Pekanbaru, (antarariau) - Wakil Ketua DPRD Riau, Taufan Andoso Yakin selaku saksi dua terdakwa kasus dugaan suap proyek PON Riau, Eka Dharma Putra dan Rahmat Syahputra mengungkap uang suap senilai Rp1,8 miliar adalah untuk selurug anggota legislatif Riau.

"Setahu saya, uang yang dijanjikan itu (senilai Rp1,8 miliar) adalah untuk seluruh anggota DPRD Riau termasuk pimpinan," kata Taufan dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap proyek Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau yang mengangkat dua terdakwa, Eka dan Rahmat di Pengadilan Tipikor Pekanbaru, Kamis siang.

Terdakwa Eka Dharma Putra adalah selaku Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Olahraga pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau. Sementara Rahmat Syahputra adalah dari pihak rekanan PT Pembangunan Perumahan (PP) pengerja proyek-proyek PON Riau termasuk Stadion Utama Riau senilai Rp900 miliar dan Arena Menembak senilai Rp145 miliar.

Sementara untuk Saksi Taufan Andoso Yakin juga merupakan tersangka untuk kasus yang sama, bersamanya juga ditetapkan tersangka untuk dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau lainnya, yakni Muhammad Dunir (PKB) dan Muhammad Faisal Aswan (Golkar).

Selain itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menetapkan status tersangka untuk Lukman Abbas selaku mantan Kepala Dispora Riau yang terakhir menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Riau HM Rusli Zainal.

Taufan, dalam kesaksian di hadapan Majelis Hakim yang diketuai oleh Krosbin Lumban Gaol juga mengungkap, dirinya dengan sejumlah kalangan wakil ketua fraksi seluruh partai di DPRD Riau juga sempat melakukan pertemuan berulang kali.

"Dari uang lelah yang rencananya Rp1,8 miliar itu, baru direncanakan pencairan sekitar Rp900 juta. Dan ini juga untuk Ketua DPRD Riau Johar Firdaus," katanya.

Hakim yang menanyakan terkait rencana penundaan Rapat Paripurna tentang Pengesahan Revisi Peraturan Daerah (Perda) No.5/2008 dan No.6/2010 tentang Penambahan Anggaran Proyek Arena PON Riau apabila uang lelah tidak diberikan, Taufan menyangkalnya.

"Tidak sampai uang itu, buktinya Paripurna tetap berjalan," katanya.

Taufan juga membantah ikut dalam setiap pertemuan di luar kota mengenai uang lelah sebesar Rp1,8 miliar.

"Tidak tahu. Tentang pertemuan di luar kota termasuk di Jakarta itu saya tidak tahu," katanya.

Pewarta :
Editor: Fazar Muhardi
COPYRIGHT © ANTARA 2012

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.