Chevron gunakan drone tekan aksi pencurian minyak

id Pencurian minyak,PT CPI, chevron

Chevron gunakan drone tekan aksi pencurian minyak

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Hadi Purwanto (jaket merah) memimpin olah TKP pencurian minyak mentah PT Chevron Pacific Indonesia di wilayah Kabupaten Kampar. (ANTARA/Anggi Romadhoni/19)

Pekanbaru (ANTARA) - Angka pencurian minyak mentah di Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau, menurun secara signifikan dalam setahun terakhir. Di samping dukungan TNI-Polri dan masyarakat dalam pengamanan aset-aset milik negara di sektor hulu migas, keberhasilan tersebut juga berkat terobosan digital yang dilakukan PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI).

PT CPI kini memanfaatkan teknologi drone dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk pengawasan pipa minyak.

"Pemanfaatan teknologi terbukti sangat membantu dalam pengawasan jalur-jalur pipa penyalur dan pencegahan aksi pencurian minyak mentah yang merugikan negara. Diharapkan, teknologi ini dapat terus mempersempit ruang gerak pelaku pencurian," kata Manager Security PT CPI Akson Brahmantyo di Pekanbaru, Sabtu.

PT CPI merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari Pemerintah Indonesia yang mengelola aset-aset negara di WK Rokan. Fasilitas operasi hulu migas yang dikelola PT CPI, termasuk minyak mentah yang dialirkan di dalam pipa, juga merupakan milik negara.

"Blok Rokan sangat vital bagi negara. Penurunan angka pencurian minyak juga berkat dukungan dan kerja sama yang baik dengan TNI-Polri," kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus ketika memberikan sambutan dalam acara Media Gathering yang diadakan PT CPI secara virtual.

VP Corporate Affairs PT CPI Sukamto Tamrin juga sangat mengapresiasi dukungan TNI-Polri dan masyarakat dalam pengamanan aset-aset negara di industri hulu migas.

"Dukungan Polda Riau, Korem 031/ Wira Bima, dan SKK Migas sangat luar biasa dalam mendukung keamanan dan kelancaran operasional Blok Rokan. Belum lagi upaya pelibatan partisipasi masyarakat di sekitar wilayah operasi kami," ungkapnya.

Drone mampu terbang menjelajah hingga 20 kilometer dengan ketinggian di atas 200 meter dengan kecepatan sekitar 60 km/jam. Pesawat nirawak ini dapat terbang 1-2 jam untuk melakukan pengawasan jalur pipa minyak mentah dan mentransmisikan video secara langsung (real time) ke pusat kendali.

Drone tersebut dilengkapi teknologi kecerdasan buatan yang dapat melakukan identifikasi dan segmentasi obyek di sekitar jalur pipa.

"Peralatan ini dikerjakan oleh anak-anak bangsa di PT CPI. Penggunaan drone untuk pengawasan pipa minyak merupakan yang pertama di Chevron maupun di Indonesia," kata Ivan Susanto selaku Digital Innovation & Acceleration Advisor PT CPI.

Apabila ada indikasi kegiatan yang mencurigakan, drone dapat secara real time mentransmisikan gambar dan mengirimkan pesan singkat ke tim terkait di internal PT CPI.

Setelah menerima informasi dari drone, tim keamanan PT CPI segera meluncur ke lokasi atau titik yang dicurigai untuk pengecekan lapangan.

Penggunaan drone merupakan salah satu komponen dari upaya sistematis dan terintegrasi yang dilakukan PT CPI dalam menekan angka pencurian minyak mentah. Upaya yang dilakukan disebut dengan strategi tiga kaki atau triple helix. Yang pertama, penguatan Internal antara lain sistem dan pola pengamanan, kerja sama lintas tim di internal, serta penggunaan teknologi seperti drone.

Yang kedua, penegakan hukum melalui kerja sama dengan Kepolisian Daerah Riau untuk mengungkap dan menangkap jaringan pencuri minyak mentah, serta melanjutkan ke proses hukum.

Sedangkan strategi ketiga adalah pengamanan berbasis masyarakat (community based security) melalui penguatan teritorial bekerja sama dengan TNI dan penguatan partisipasi masyarakat.

Berbagai lapis pengamanan tersebut berjalan cukup efektif. Angka pencurian minyak menurun drastis hingga hampir mendekati nol dalam setahun terakhir.

Pencurian minyak mentah tidak hanya mengakibatkan kerugian negara, namun juga dapat mencemari lingkungan sekitar sehingga merugikan masyarakat. Lubang di pipa dapat mengakibatkan tumpahan minyak mentah. Apabila tidak ditangani dalam waktu cepat, tentu akan memicu pencemaran lingkungan yang masif dan berpotensi menimbulkan kebakaran.

"Kita tidak boleh kalah dari para pencuri yang merugikan negara dan masyarakat. PT CPI dan para pemangku kepentingan terkait akan terus melakukan berbagai terobosan untuk menekan angka pencurian," tukas Akson.

Baca juga: Melihat kiprah para "Kartini" di industri Migas

Baca juga: Bingkai eksotisme Sumatra, resensi buku "Ribuan Tahun Sumatera Tengah" karya Richard H Hopper