Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi menilaibahwa kemunduran pendidikan terjadi akibat mengabaikan nasihat Ki Hadjar Dewantara.
“Ki HadjarDewantara sudah mengajarkan orientasi bangsa yang sangat jelas dan futuristik, melihat jauh ke depan. Tapi kita terlanjur mengabaikan bahkan melupakan nasihat bijak pendiri bangsa, sehingga pendidikan kita mengalami kemunduran. Kemunduran pendidikan karena terlalu sibuk membahas masalah-masalah administratif pendidikan mulai dari kurikulum, penggunaan anggaran, sistem evaluasi dan kelulusan, dana bantuan sekolah, dan berbagai persoalan lainnya,” katanya di Jakarta, Ahad.
Ki Hadjar Dewantara yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah pahlawan nasional asal Yogyakarta, yang lahir pada 2 Mei 1889 di mana tanggal kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional untuk menghormati jasa-jasanya di bidang pendidikan.
Dijuluki Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara mendirikan sebuah sekolah bernama Perguruan Nasional Taman Siswa atau bisa disebut Taman Siswa dan menjadi Mentri Pendidikan dan Kebudayaan pertama Indonesia.
Menurut UnifahRosyadipendidikan dikerdilkan menjadi sekadar akademis atau intelektualitas semata. Sementara rohnya pendidikan, hakikat pendidikan dilupakan. Persoalan besar yang dihadapi sekarang adalah hilangnya makna atau roh pendidikan dalam kehidupan berbangsa.
“Menyalahkan guru dalam kondisi seperti ini, juga sangat keliru. Guru sejak awal 'dijebak'dalam persoalan administratif serta dikejar target kurikulum yang sangat menguras tenaga. Guru misalnya, harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan melakukan analisis hasil ulangan (AHU) yang membutuhkan konsentrasi tinggi,” katanya.
Belum lagi, kata dua, guru juga menyusun silabus, membedah kisi-kisi soal ujian tengah semester (UAS) serta sejumlah hal lain yang sangat administratif, menyita waktu dan menguras tenaga.
Di sisi lain kesejahteraan guru dan peningkatan mutu guru melalui pelatihan periodik yang menjadi tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah, masih kurang diperhatikan secara serius.
Selain itu, maraknya kebijakan pendidikan yang menimbulkan kegaduhan, penyusunan peta jalan pendidikan yang pragmatis dan bukan mencerminkan tentang pandangan sebagai bangsa dalam mengantisipasi pendidikan masa depan, dan perhatian yang sangat minim kepada guru, guru 3T (tertinggal, terdepan dan terluar),persoalan kesejahteraan dan kualitas yang jauh tersentuh,itu semua menunjukkan sudah saatnya ada pembenahan serius di dunia pendidikan kita.
Pada masa pandemiCOVID-19, kata dia, permasalahan pendidikan bertambah serius. Ada dilema apabila penutupan sekolah berlangsung lebih lama yang menyebabkan learning loss dan prinsip mengutamakan keselamatan dan kesehatan pendidik dan peserta didik.
“Adanya pemberian vaksin bagi para pendidik dan tenaga kependidikan merupakan langkah penting untuk memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) dapat berlangsung aman. PGRI berharap agar pemerintah, pemerintah daerah sangat serius menyiapkan secara hati-hati PTM demi keselamatan dan keamanan peserta didik, pendidik, orang tua, dan masyarakat,” terang dia.
Diharapkan pada Hari Pendidikan Nasional mendatang, Ki Hadjar Dewantara dapat “tersenyum” bangga dan bukan sebaliknya “menangis” sedih melihat kondisi pendidikan saat ini, demikian UnifahRosyadi.
Baca juga: PGRI undang guru YouTuber latih buat video pmbelajaran
Berita Lainnya
Peserta kecewa tak kebagian kupon Jalan Sehat Hardiknas di Siak
19 May 2024 11:50 WIB
Puan Maharani ajak dukung kemajuan ekosistem pendidikan pada Hardiknas 2024
02 May 2024 15:54 WIB
Hardiknas 2024, Bupati Inhu harap masyarakat dapat akses pendidikan
02 May 2024 15:26 WIB
Peringati Hardiknas, Kapolda Riau dan Danrem diserbu ratusan murid
02 May 2023 12:50 WIB
Hardiknas 2022, Bergerak untuk merdeka belajar
17 May 2022 16:27 WIB
Pesan Bupati Inhu saat Hardiknas 2022 di Inhu
13 May 2022 14:45 WIB
Kemendikbudristek selenggarakan pameran virtual Hardiknas pada 21-23 Mei 2021
22 May 2021 11:56 WIB
300 penjaga sekolah SD-SMP Pekanbaru terima bantuan sembako dari Disdik
06 May 2020 11:29 WIB