Jakarta (ANTARA) - Konsulat Jenderal RI Chicago mengimbau warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah Midwest untuk meningkatkan kewaspadaan dan tetap tenang, merespons meningkatnya aksi kekerasan terhadap orang-orang keturunan Asia di Amerika Serikat (AS).
Saat menyosialisasikan imbauan tersebut dalam Perayaan Paskah bersama masyarakat Kristiani Indonesia, di Indonesian Christian Church (ICC) di Plymouth, Michigan dan dalam pertemuan dengan perwakilan WNI di Cleveland, Ohio, Konsul Jenderal RI Chicago Meri Binsar Simorangkir menyampaikan agar masyarakat Indonesia dapat menjaga diri serta tidak memancing tindak kekerasan dengan menggunakan perhiasan yang berlebihan, membawa uang tunai dalam jumlah besar, dan berjalan sendirian di tempat gelap.
Baca juga: Menlu Retno Marsudi sebut tidak ada lagi WNI jadi korban penyanderaan
"Tidak lupa, selalu laporkan kejadian yang dianggap membahayakan ke pihak berwajib serta KJRI. Sedapat mungkin dokumentasikan, serta ingat dengan baik kronologi dan deskripsi pelaku," ujar Konjen Meri dalam keterangan tertulis KJRI Chicago, Rabu.
Masyarakat Indonesia di Midwest dalam setiap kesempatan sosialisasi menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap upaya KJRI Chicago dalam meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat Indonesia.
Meskipun saat ini tidak terdapat laporan adanya kekerasan yang dialami oleh masyarakat Indonesia di Midwest, adanya imbauan tersebut dinilai sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran sehingga mereka mengetahui apa yang harus dilakukan dan kepada siapa harus melaporkan sekiranya terjadi tindak kekerasan.
Tidak hanya melalui pertemuan di kantong-kantong WNI di Midwest, imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan juga terus disampaikan melalui media sosial dan situs KJRI Chicago.
Wilayah kerja KJRI Chicago meliputi 13 negara bagian di Midwest AS yakni Illinois, Indiana, Iowa, Kansas, Kentucky, Michigan, Minnesota, Missouri, Nebraska, North Dakota, Ohio, South Dakota dan Wisconsin.
Saat ini, jumlah WNI yang tinggal di wilayah kerja KJRI Chicago sebanyak 11.682 orang.
Pada akhir Maret lalu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan terhadap warga keturunan Asia secara global selama pandemi COVID-19.
Meskipun tidak merujuk pada negara tertentu, pernyataan PBB itu muncul setelah peristiwa penembakan di Atlanta, AS, yang menewaskan delapan orang dengan enam orang diantaranya adalah perempuan Asia-Amerika.
Baca juga: Aksi demonstrasi terus berlanjut, 96 WNI putuskan tinggalkan Myanmar
Baca juga: Kemlu RI nyatakan tidak ada korban WNI dalam insiden penembakan Colorado
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB