Konflik Gajah Riau Dimanfaatkan Sindikat Pemburu Gading

id konflik gajah, riau dimanfaatkan, sindikat pemburu gading

Konflik Gajah Riau Dimanfaatkan Sindikat Pemburu Gading

Pekanbaru, (antarariau) - Sindikat pemburu gading memanfaatkan konflik gajah Sumatera dan manusia di Provinsi Riau untuk mendapatkan gading dengan memperalat warga untuk membunuh satwa yang dilindungi itu.

"Konflik gajah dan manusia ini dimanfaatkan oleh jaringan pemburu gading," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Bambang Dahono Adji kepada ANTARA di Pekanbaru, Rabu.

Keterlibatan sindikat pemburu gading, lanjutnya, kuat dugaan kembali terlibat dalam kasus kematian gajah Sumatera yang baru ditemukan di Desa Petani, Kabupaten Bengkalis, Rabu.

Ia mengatakan, tim medis BBKSDA telah berada di lokasi kejadian dan menemukan indikasi bahwa gajah itu mati akibat racun pestisida.

"Gajah itu mati akibat diracun, dan gadingnya dicuri," katanya.

Dengan penemuan satu gajah yang mati itu, sudah ada delapan gajah Sumatera yang mati di Riau pada kurun waktu Januari-Juni 2012.

Penemuan gajah terakhir ini kuat dugaan merupakan bagian dari kelompok gajah liar Sumatera di Suaka Margasatwa Balai Raja.

Kawasan konservasi itu kini makin gundul akibat perubahan fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit dan permukiman.

Daerah itu merupakan daerah konflik gajah Sumatera dan manusia.

Dari tujuh kasus kematian gajah lainnya, Bambang mengatakan seluruhnya mati akibat diracun. Kemudian enam gajah diantaranya adalah gajah jantan yang gading dari lima ekor diantaranya telah dicuri oleh pelaku.

Petugas hanya bisa menyelamatkan gading dari satu ekor gajah yang mati sedangkan, satu ekor lainnya merupakan gajah betina.

Namun hingga kini seluruh kasus masih dalam proses penyelidikan sehingga pelakunya belum bisa dipastikan.