Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekanbaru menurunkan 1.612 kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) kader lainnya untuk melakukan Pendataan Keluarga yang merupakan kegiatan lima tahunan.
"Seribuan lebih kader tersebut dalam melakukan pendataan dengan dua cara, yakni menggunakan 'smartphone'. Nanti akan diberikan uang operasioanal Rp5.500/kk didata dan dengan cara menggunakan formulir saja uang operasionalnya Rp4.500 per KK yang didata," kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk pada Disdalduk KB Kota Pekanbaru, Doni Sali Irwandi Pekanbaru, Jumat.
Para kader tersebut, katanya, ditugaskan menyebar di 3.100 RT di Kota Pekanbaru dan mereka adalah putra asli daerah setempat karena mereka lebih memahami dan mengenal wilayah tempat tinggalnya sehingga memudahkan untuk melakukan pendataan.
Dia mengatakan hasil pendataan keluarga ini sekaligus menjadi rujukan sumber perencanaan tentang kependudukan dan data keluarga bagi pemerintah.
"Data-data keluarga itu akan dimanfaatkan pemerintah untuk perencanaan, intervensi program KB dan pengendalian penduduk," katanya.
Terkait Kota Pekanbaru, masih pandemi COVID-19, maka pelaksanaan pendataan keluarga dilakukan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak fisik aman dan menghindari kerumunan.
Bersamaan dengan masuknya Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah maka kader diharapkan bisa menyesuaikan waktu bekerja tanpa harus mengganggu pelaksanaan ibadah.