Gajah Mati Bukan Hanya Diracun Tapi Juga Ditembak

id gajah mati, bukan hanya, diracun tapi, juga ditembak

Gajah Mati Bukan Hanya Diracun Tapi Juga Ditembak

Pekanbaru, (antarariau) - Gajah Sumatera yang ditemukan telah membangkai di Taman Nasional Tesso Nilo, Provinsi Riau, diduga juga mati akibat ditembak selain diracun oleh pelakunya.

"Dari dua gajah yang mati ditemukan lubang diduga bekas peluru," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Bambang Dahono Adji kepada ANTARA di Pekanbaru, Minggu.

Ia menjelaskan, lubang diduga akibat tembakan juga ditemukan pada bangkai gajah Sumatera di Tesso Nilo yang ditemukan mati pada 31 Mei lalu. Lubang tersebut terletak di bagian belakang kepala.

"Lubangnya sangat rapi, saya rasa itu bukan akibat lupa tertancap kayu karena bentuknya rapi dan dalam," katanya.

Namun, ia mengatakan petugas tidak menemukan proyektil di dalam tubuh satwa bongsor itu. Menurut dia, pelaku ingin menghilangkan barang bukti penembakan dengan mencongkel luka tembakan untuk mengambil proyektil peluru.

"Pelaku saya rasa sudah profesional, kuat dugaan ini bukan murni sengketa lahan tapi pemburu gading yang memanfaatkan konflik gajah dan manusia di Tesso Nilo," kata Bambang Dahono Adji.

Berdasarkan catatan BBKSDA Riau, selama Januari hingga awal Juni sudah ada tujuh gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) yang ditemukan mati di Riau. Seluruhnya berada di landskap Tesso Nilo yang merupakan habitat satwa dilindungi itu.

Gajah yang terakhir ditemukan mati pada 31 Mei lalu merupakan gajah jantan. Beruntung gading gajah yang malang itu masih bisa diselamatkan.

Ia mengatakan, enam gajah yang mati berkelamin jantan dan satu ekor lagi adalah betina. Semuanya mati akibat racun pestisida karena berdasarkan otopsi pada lambung gajah ditemukan kandungan pestisida jenis "zinc phospide" yang sangat tinggi.

Racun tersebut mudah didapatkan di pasar karena biasa dipakai untuk meracun tikus dan babi.

Hingga kini BBKSDA Riau terus melakukan penyelidikan kasus kematian gajah Tesso Nilo dengan berkoordinasi bersama pihak kepolisian dan WWF.